IOV Indonesia Youth Section

We travel around the globe spread the beauty of equator emerald

Kamis, 15 November 2012

Gelar Pamit Misi Budaya SMPI Al-Ikhlas; Siap Harumkan Nama Bangsa

Menebar Prestasi Berangkat dari rasa cinta serta kepedulian mendalam akan budaya tradisional warisan bangsa sekelompok siswa-siswi SMP Islam Al-Ikhlas terus berjuang mementaskan tari tradisional Indonesia. Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kabarindo- Kali ini ikut serta Festival Tari Tradisional tingkat Internasional. Keragaman budaya tradisional Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang paling kaya akan keberagaman budaya. Namun sayangnya banyak diantara budaya asli Indonesia yang dewasa ini semakin sulit untuk ditemui. Beragam kesenian tradisional perlahan hilang tergerus modernisasi serta arus globalisasi yang terus terjadi tidak hanya di Indonesia tetapi juga seluruh dunia. Terbelakangnya kebudayaan tradisional oleh modernisasi serta globalisasi yang semakin memprihatinkan kemudian melahirkan sebuah kesadaran. Kesadaran akan pentingnya arti kebudayaan tradisional. Kebudayaan yang menyimpan sejarah panjang, nilai-nilai kearifan setempat, serta menjadi sumber lahirnya kebudayaan nasional. Berangkat dari kesadaran itulah upaya akan pelestarian kebudayaan tradisional terus dilakukan baik secara perorangan, kelompok, atau lembaga-lembaga sosial. Hal ini pula yang dilakukan oleh sekelompok remaja siswa-siswi SMP Islam Al-Ikhlas yang tergabung dalam ekskul tari tradisional SMP Islam Al-Ikhlas yang lebih dikenal dengan nama “Tralix”. Mereka yang tergabung dalam Tralix diajarkan untuk lebih mencintai budaya tradisional Indonesia khususnya tari tradisional dengan mempelajari serta mempraktekan tari-tarian tersebut. Tidak hanya berhenti sampai disitu, Tralix pun telah sukses membawa tarian tradisional Indonesia memenangi beberapa Festival Tari Tradisional tingkat internasional. Seperti pada tahun 2007 silam, Tralix berhasil meraih Best Performance dalam Festival Tari Tradisional di Korea. Dengan membawakan Tari Kipah dari Aceh, Tralix pun meraih juara 1 pada Festival Kebudayaan Anak di Turki beberapa waktu lalu. Kali ini, dengan dukungan dari IOV Youth Indonesia, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang kebudayaan dan juga bekerjasama dengan UNESCO, Tralix siap mengharumkan nama bangsa sekali lagi dalam sebuah festival tari tradisional tingkat Internasional kategori youth yang akan berlangsung di Spanyol dan Perancis. “IOV Youth Indonesia sendiri sejak awal didirikannya sangat concernt terhadap pentingnya pelestarian kebudayaan tradisional Indonesia. Kami banyak mengirimkan duta budaya untuk menjalankan misi budaya. Salah satu misi budayanya adalah mengikuti festival-festival Internasional. Kali ini kami kembali mengajak SMP Islam Al-Ikhlas untuk turut berpartisipasi kembali karena sebelumnya kami juga sudah pernah bekerjasama. Kami memilih SMP Islam Al-Ikhlas karena kualitas performance tari nya memang bagus”, tutur Tania selaku perwakilan dari IOV Youth Indonesia. Setelah melalui serangkaian persiapan selama 4-5 bulan, Tralix mempersembahkan sebuah pegelaran tari tradisional bertajuk “Gelar Pamit Misi Budaya SMP Islam Al-Ikhlas, Gauargi Enfans de Danses du Monde & The Festival Folclorico International Juvenvil Del Bidasoa”. Gelar pamit ini sekaligus sebagai ungkapan rasa terimakasih pada orangtua dan para sponsor yang mempunyai andil besar terhadap keberangkatan Tralix ke Festival Tari Tradisional di Spanyol dan Perancis nantinya. Membawakan 5 tarian tradisional seperti, Tari Piring dari Sumateran Barat, Tari Giring-Giring dari Kalimantan Tengah, Trai Ratoh Duek dari Aceh, Tari Rapai Geleng dari Aceh, dan Tari Lenggang Nyai dari Jakarta, para siswa-siswi yang tergabung dalam Tralix sekaligus membuktikan kesiapan mereka menghadapi Festival Tari Tradisional di Spanyol dan Perancis yang sudah di depan mata. Kelima tarian itu pula lah yang nantinya akan dibawakan Tralix di dua Festival Tari Internasional tersebut. Membanggakan…

1 komentar:

  1. kak gimana caranya buat ikut festival kesenian internasional? apa ada seleksinya? grup kesenian saya (kesenian sunda dari kampus IT Telkom) ingin coba ikut festival.

    BalasHapus