IOV Indonesia Youth Section

We travel around the globe spread the beauty of equator emerald

Jumat, 24 Agustus 2012

Komunitas Tari Fisip UI Pukau Festival de Folklore de Jambes Eddi Santosa

Jumat, 24/08/2012 16:37 WIB Laporan dari Namur Komunitas Tari Fisip UI Pukau Festival de Folklore de Jambes Eddi Santosa
Namur Berkekuatan 33 orang penari dan pemusik, Komunitas Tari FISIP Universitas Indonesia (KTF UI) Radha Sarisha memukau pengunjung Festival de Folklore de Jambes di Namur, Belgia.
Lawatan kesenian KTF UI di bawah pimpinan Anissa Pramudita dan koreografer Jamilah Siregar, ini menampilkan musik dan tari Gaba-gaba (Maluku), Kancet Gantar (Kalimantan), Saman (NAD), Kembang Malate (Madura, Jawa Timur).
Selain itu juga Zapin Kasmaran (Melayu Deli, Sumatra Utara), Rondang Bulan, Marsitami-tami (Sumatra Utara), Mpok Ngigel (Betawi), Tifa (NTT), Lenggang Nyai (Betawi), Renggong Manis (Betawi), dan Selayang Pandang. "Gerak ritmik dan dinamis Tari Saman dan Kancet Gantar mendapat aplaus meriah dari para undangan dan pengunjung festival, yang mungkin baru pertama kali melihat pertunjukan kedua tarian tersebut selama hidupnya," demikian keterangan pers Sekretaris III Penerangan, Sosial Budaya dan Diplomasi Publik KBRI Brussel Diyah R. Agustini kepada detikcom, Jumat (24/8/2012). Festival de Folklore de Jambes di Namur adalah acara budaya yang diselenggarakan setiap musim panas dengan mengundang peserta dari berbagai belahan dunia.
Pada tahun ini para peserta festival berasal dari negara-negara Armenia, Indonesia, Irlandia, Italia, Meksiko, Polandia dan tuan rumah Belgia. Penampilan tarian tradisional Indonesia dalam festival ini mendapat apresiasi positif dari Presiden Festival, Teresa Rodriguez Rocha. Partisipasi KTF UI Radha Sarisha dalam Festival de Folklore de Jambes (17-20 Agustus 2012), yang tahun ini merupakan edisi ke-53, adalah bagian dari lawatan kesenian mereka ke berbagai negara di Eropa. Selain di Belgia, mereka juga tampil di Spanyol dan Prancis. (es/es)

Konser KTF UI Radha Sarisha: “Mataya Mirsa Buana”

Konser KTF UI Radha Sarisha: “Mataya Mirsa Buana”
Di tahun 2011, KTF UI Radha Sarisha ini mendapat kesempatan untuk mengikuti program misi budaya “Du Sud Festivals Summer 2011 France-Spain”, didukung oleh International Organization of Folk Art (IOV) Indonesia, yang merupakan organisasi non-pemerintah dalam hubungan operasionalnya dengan Organisasi PBB Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Tahun 2012 ini, KTF UI Radha Sarisha kembali mendapat kepercayaan dari IOV, untuk mewakili Indonesia dalam program misi budaya “Du Sud Festivals Summer 2012 France-Spain-Belgium”. Dengan adanya program misi budaya ini, KTF UI Radha Sarisha kembali mengadakan acara pagelaran tari dalam rangka pelepasan kontingen.
Kemarin, hari Kamis tanggal 19 Juli 2012, pukul 19.00 WIB, bertempat di GBB, Taman Ismail Marzuki (TIM) baru saja diadakan acara pagelaran tari dalam rangka pelepasan kontingen misi budaya nanti. Masih dengan koreografer dan music director yang sama seperti tahun lalu, yaitu Jamilah Siregar dan Imam Firmansyah, kali ini, KTF UI Radha Sarisha mengusung tema “Mataya Mirsa Buana” yang berarti menari melihat dunia.
Beberapa tarian yang dibawakan yaitu Tari Tifa, Tari Rondang Bulan, Tari Zapin Kasmaran, dan masih banyak lagi. Tidak hanya tarian-tarian tradisional yang berhasil memukau para penonton, tetapi juga alunan musik-musik tradisional yang syahdu, seperti Musik Ondel-Ondel, Musik Tutu Koda, dan lainnya, tampak sukses dinikmati oleh para penonton yang memadati area Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki kamis malam tadi. Tidak hanya itu, kali ini, konser Radha Sarisha II dikemas dengan sebuah cerita, yaitu lakon yang mengisahkan tentang perantauan seorang pemuda hingga ke negeri seberang, dalam mencari cinta, dan akhirnya menemukan cinta sejatinya, yaitu cinta kedua orang tuanya. Akhirnya pemuda itu berniat ingin membahagiakan kedua orangtuanya untuk menggapai cita-citanya hingga ke benua biru.

Kamis, 23 Agustus 2012

T-ta Paramadina in Gala do Festival Internacional Rio 2012

T-ta Paramadina in Gala do Festival Internacional Rio 2012
Penampilan tim T-ta Paramadina malam ini begitu memukau, sukses membius penonton untuk tidak sedetikpun mengalihkan pandangan mereka ke atas panggung. Setelah penampilan tarian yang begitu energik dari tim Associcion Cultural Qhaswua, Peru, tim misi budaya Indonesia T-ta Paramadina juga tidak kalah energik tentunya. Kelincahan gerak tari tim T-ta Paramadina diawali dengan penampilan tarian Galenyek dari Sumatera Barat, tarian ini bercerita tentang keceriaan muda mudi masyarakat minang dalam merayakan pesta atau menyambut tamu undangan, disusul satu penampilan dengan performa yang begitu maksimal yakni tari Saman dari Aceh. Dalam kancah dunia, Eropa khususnya, tarian ini sering disebut a thousand hands dance atau sebagai tarian seribu tangan. Entah berawal darimana istilah ini muncul, silahkan kalian terka. Apakah karena gerak tari yang rampak dan begitu cepatnya sehingga tangan para penari Saman terlihat seolah-olah berjumlah sangat banyak? Apapun alasannya a thousand hands dance alias tari Saman tentunya menjadi tarian favorit bagi masyarakat Eropa.
Kegiatan malam ini merupakan suatu malam puncak dari rangkaian kegiatan dalam Festival Internasional Rio 2012, karenanya semua tim dari tujuh negara yang berbeda tampil dan menunjukkan kebolehan mereka dalam satu panggung megah yang bertempat di sisi sungai Cavado, Barcelinhos. Adapun selain tim misi budaya Indonesia T-ta Paramadina, keenam negara lainnya yang meramaikan kegiatan Gala Festival Internasional Rio yakni, Portugal, Jepang, Spanyol, Peru, Venezuela, dan Republik Ceko. Kegiatan Gala Festival ini dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan mengibarkan bendera kebangsaan negara masing-masing tim. Dibuka dengan penampilan tuan rumah dari Grupo Folclorico de Barcelinhos, kemudian Grupo Etnografico A Buxaina dari Spanyol, dengan satu tema dan konsep tarian yang hampir serupa penampilan selanjutnya dibawakan oleh The Folklore Group Kohoutek dari Republik Ceko. Kemudian setelah penampilan negara Peru dan Indonesia, arena panggung dimeriahkan oleh penampilan dansa dari tim Danzaz Zazaribacoa, Venezuela. penampilan terakhir tim Jepang yakni Tomoe-Ryu Yutakadaiko menjadi suatu penampilan penutup yang juga tidak kalah serunya.
Thanks for support us! Bagi kami, tim misi budaya T-ta Paramadina Goes to Spain and Portugal, ada yang menarik nih di penampilan kita malam ini. apakah itu? Selain karena uniknya arena panggung malam ini yang di setting di bawah jembatan Ponte Medieval, di pinggir sungai Cavado, dua tarian yang dibawakan kali ini tampak seru dan sukses menghibur penonton tentunya. Satu lagi nih yang gak kalah unik, seru bahkan lucu dan tak terduga. penampilan kami malam ini disaksikan langsung oleh Bapak Duta Besar RI di Lisbon, Bapak Albert Matondang, serta tim dari KBRI Lisbon juga turut serta, ditambah lagi beberapa rekan dari PPI Portugal dan yang paling ramai adalah tim dari KRI (Kapal Republik Indonesia) Dewa Ruci. Ketika sedang termangu menyaksikan aksi tim tuan rumah, tiba tiba terdengar suara dari kejauhan setengah berteriak.. “Indonesiaa!” hingga sempat mengalihkan perhatian kami, bahkan perhatian penonton. Sekitar satu jam sebelum penampilan tim T-ta Paramadina, tim KBRI, PPI Portugal dan KRI Dewa Ruci berbondong-bondong datang dan sontak membuat suasana kian ramah dan ramai. teriakan-teriakan dari mulut mereka menjadi satu pemicu semangat kami untuk tampil maksimal pada malam hari ini, “Indonesia..Indonesia, Inonesia”.
“Waaah, jadi banyak saudara disini, berasa kayak arisan yah.”, celetuk salah satu anggota T-ta Paramadina. Kedatangan mereka malam ini menjadi suatu hal begitu membanggakan bagi kami, kedatangan mereka menimbulkan satu rasa kekeluargaan sekaligus ke-Indonesiaan yang begitu utuh, setidaknya mampu meredakan kerinduan kami akan keluarga dan Tanah Air. Meskipun amat disayangkan keinginan untuk tampil di KRI Dewa Ruci belum dapat terlaksana, hal ini mengingat jadwal kegiatan festival yang cukup padat, kedatangan mereka sudah cukup menyenangkan bagi kami. Mereka telah menyempatkan hadir untuk mensupport tim T-ta Paramadina di tengah-tengah padatnya kegiatan mereka. Karena pada tanggal 27 kemarin KRI Dewa Ruci baru merapat di Portugal, dan esok harinya sudah harus melanjutkan perjalanan menuju Spanyol.
Ungkapan terimakasih yang begitu besar tentunya bagi para sponsor yang telah mendukung kami sehingga kami bisa berada disini, berkesempatan menampilkan keindahan budaya Indonesia di depan masyarakat Eropa, serta kesempatan melihat dunia secara luas dan lebih dekat. Rasa syukur dan terimakasih kepada IOV INDONESIA YOUTH SECTION, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, PT Gened Devris Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk ( BCA ), Ditjen DIKTI, Djarum Bakti Pendidikan, The Risk Forum – School of Finance, MSP Production, Indonesian Industry Magazine, Brinnk, Wardah Kosmetik serta media partner Parmagz Pers Magazine dan MustangFm. Thanks God, Tuhan Yang Maha Esa atas segala hal yang telah diberikan-Nya hingga saat ini. Sekali lagi terimakasih untuk Bapak Duta Besar RI di Lisbon, Bapak Albert Matondang, rekan-rekan dari KBRI, PPI Portugal dan tim KRI Dewa Ruci atas support dan kesediaannya untuk hadir, terimakasih kepada IOV Indonesian Youth Section dan Universitas Paramadina dimana tempat kami bernaung selama ini, serta para sponsor dan media partner. Satu hal yang tidak kalah penting, terimakasih yang begitu mendalam untuk para orangtua anggota tim misi budata T-ta Paramadina, atas support, doa, kekuatan dan keikhlasannya sehingga kegiatan kami dapat terlaksana dengan baik. Terimakasih untuk semua pihak yang terlibat dalam pencapaian kesuksesan serta mimpi-mimpi kami, anak bangsa, tim T-ta Paramadina Goes to Spain and Portugal
We believe everythings that comes from the heart, touch the heart.. that’s why we always dance with our heart. spreading the good things through dancing! Salam, Riasri Ketua T-ta Paramadina

Sabtu, 18 Agustus 2012

ANGSANA PRABALA IOV INDONESIA YOUTH MENUJU FESTIVAL KESENIAN RAKYAT DUNIA DI PORTUGAL

ANGSANA PRABALA IOV INDONESIA YOUTH MENUJU FESTIVAL KESENIAN RAKYAT DUNIA DI PORTUGAL Gelar Pamit Misi Budaya Angsana Prabala August 10th, 2012 Gen muda, tahun ini akan ada lagi anak-anak UI yang akan pergi ke tanah Eropa untuk melaksanakan misi budaya. Angsana Prabala yang merupakan tim yang berada di bawah naungan Bengkel Kreasi Seni Teknik (BKST) Fakultas Teknik UI ini akan melaksanakan misi budaya untuk mewakili Indonesia di XVI Festival de Folclore Internacional – Alto Minho, Spanyol dan Festival Internacional de Folclore ‘Celestino Graca’ Santarem, Portugal. Untuk itu sebelum keberangkatan mereka ke Spanyol dan Portugal, pada hari Sabtu, 4 Agustus 2012, mereka mengadakan acara yang bertajuk, “Gelar Pamit Misi Budaya Angsana Prabala” di Umar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta Selatan. Acara yang dibuka oleh sang Ketua Misi Budaya, Nanditta Fitriwardhani ini bertujuan agar mahasiswa memiliki rasa cinta kepada kebudayaan bangsanya sendiri dan memberikan semangat serta dukungan kepada teman-temannya yang akan memperkenalkan budaya Indonesia ke luar negeri.
Anggota dari Angsana Prabala itu sendiri adalah anggota dari BKST FTUI yang berjumlah 21 orang (13 Penari , dan 8 orang pemusik) dan ditambah pelatih 3 , fotografer 1, sama official 1 jadi 26 orang. Angsana Prabala didirikan pada tanggal 23 April 2012 oleh Nanditta Fitriwardhani dan Dwitya Harits Waskito. Umur yang belum menginjak satu tahun ini tidak menghalangi Angsana Prabala untuk bisa menjadi wakil Indonesia di kancah internasional. Adapun pada acara Gelar Pamit Misi Budaya Angsana Prabala ini ditampilkan 6 tarian yang berasal dari daerah-daerah yang tersebar di Indonesia. Tarian yang pertama adalah Tari Lenggok None yang merupakan tarian khas Betawi. Berturut-turut berikutnya adalah Tari Hantak Mahantak dari Minangkabau, Tari Nabha Janu yang berasal dari tanah Jawa, berikutnya ada Tari Gantah dari Kalimantan, lalu Tari Lumpa dari Papua, dan ditutup dengan indah dengan kekompakkan Tari Saman dari Aceh. Selain mempertunjukkan tari-tari tadi, acara juga diselingi dengan penampilan dari para pemain musik dan parodi yang membuat penonton tertawa. Pada akhir acara, para penari serta pemain musik yang akan menjadi bagian dari misi budaya ini memberikan bunga kepada orang tua dan keluarga mereka sebagai bentuk rasa hormat dan terima kasih atas dukungan yang mereka beri, dan dengan bangga orang tua mereka memberi peluk dan doa agar anaknya mampu membawa nama baik Indonesia di luar negeri. (Andrew Imanuel Ramschie)
Angsana Prabala Bengkel Musik Fakultas Teknik Universitas Indonesia untuk pertama kalinya bersama IOV INDONESIA YOUTH SECTION akan melaksanakan Misi Kebudayaan ke Spanyol dan Portugal. Beranggotakan 10 orang pemusik dan 18 orang penari Angsana Prabala akan membawakan tarian dari Jawa Tengah, Sumatra Barat, DKI Jakarta, Nangroe Aceh Darussalam, Papua dan Kalimanatan Timur. Tim dijadwalkan berangkat tanggal 25 Agustus 2012 dan selama kurang lebih 16 hari akan menghadiri festival de Folclore International de Alto Minho di Vianna de Castello Portugal, dan festival de Folclore International di Santarem. Tim juga akan melakukan kunjungan dan bertemu dengan KBRI Lisbon, dengan undangan langsung dari Bapak Albert Matondang Duta Besar Indonesia untuk Portugal.

Bireun Seudati, Sisipkan Misi Budaya Ke Amerika

Bireun Seudati, Sisipkan Misi Budaya Ke Amerika Saturday, 28 July 2012 13:57
Alunan senandung yang berjudul ‘Cinta Indonesia’ karya Guruh Soekarno Putra terdengar membahana, mengiringi 27 penari Bireun Seudati Universitas Pelita Harapan (UPH) ketika membuka pagelaran tari Gala Budaya Nusantara 2012, di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (17/7). Gerakan tangkas dan menghentak khas sumatera, iringan lagu melayu, lenggokan gemulai khas tari Bali, merdunya alunan gamelan, serta cantiknya pakaian tradisional sejumlah daerah melebur menjadi satu merepresentasikan kekayaan budaya khas nusantara di setiap pulau besar yang ada di Indonesia.
Pagelaran tari dengan iringan live musik tradisional yang berlangsung selama 2 jam ini merupakan acara pelepasan tim tari Bireun Seudati UPH yang akan berangkat untuk misi budaya di Amerika Serikat. Dista Mirta Ayu Laute, Ketua Pelaksana Gala Budaya Nusantara 2012 menuturkan, acara ini terselenggara sebagai prosesi gelar pamit serta ucapan terima kasih kepada segenap orang tua serta pihak sponsor yang telah berkontribusi da
lam rencana keberangkatan tim Bireun Seudati untuk misi budaya dan festival tari di Idaho dan Utah, Amerika Serikat pada 23 Juli-6 Agustus mendatang. Bertemakan “Amazing Indonesia Beyond Differences”, Gala Budaya Nusantara 2012 menampilkan tujuh tari tradisonal yang disuguhkan oleh tim tari Bireun Seudati. Diantaranya, Tari Indang, Tari Piring, Tari Zapin, Kipas Lampung, Tari Bali, Tari topeng Betawi dan Tari saman. “Tarian tersebut mewakili kekhasan dari setiap pulau di nusantara,” ujar Dista.
Ruth Imelda Gultom, Penanggung Jawab Media dan Publikasi Bireun Seudati, mengatakan, pagelaran Tari Gala Budaya Nusantara ini merupakan ajang pembuktian kepada orang tua dan pihak sponsor atas kematangan persiapan tim Bireun Seudati dalam menjalankan misi budaya di Amerika Serikat. “Inilah gambaran besar yang akan ditampilkan pada festival di Amerika Serikat mendatang. Dengan masa latihan 6 bulan, kami berharap dapat mempromosikan budaya Indonesia untuk anak muda nusantara serta Internasional di festival di Idaho dan Utah, Amerika Serikat,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Adina Marsha, Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tari Bireun Seudati UPH. Ia mengungkapkan, Gala Budaya Nusantara 2012 yang diselenggarakan tim tari Bireun Seudati ini bertujuan ingin membuka mata anak muda Indonesia akan kekayaan kebudayaan nusantara yang sesungguhnya disambut sangat antusias oleh masyarakat dunia.
Acara gelar pamit ini merupakan acara tahunan kedua setelah sebelumnya Gala Budaya Nusantara melepas keberangkatan tim tari Bireun Seudati dalam misi budaya festival tari di Spanyol dan Portugal. Tidak hanya menampilkan pertunjukan tari tradisional, namun pada malam itu juga di pertontonkan pagelaran tari musikal nan menawan dengan sesekali tarian tersebut diiringi oleh nyanyian langsung sang biduan. Seperti pada Tari Kipas Lampung yang dibarengi oleh lagu “Pak Ketipak Ketipung” yang dinyanyikan secara langsung oleh seorang penyanyi tim Bireun Seudati.
Mintarsih, seorang penonton pertunjukan yang juga perwakilan sponsor dari perusahan Indo Bakrie menuturkan, acara ini sangat menginspirasi anak muda. Menurutnya, Misi budaya ini mampu menunjukan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia dan mempatenkan ragam budaya Indonesia di mata internasional agar negara lain tidak mengklaim kebudayaan nusantara. "Ini pertunjukan yang bagus sekali, terlebih karena membawa misi budaya ke luar negeri. Pelestarian budaya ini harus dikembangkan agar anak muda dapat tersadar oleh kekayaan budaya Indonesia, sehingga budaya kita tidak tergerus zaman,” imbuhnya. (Adea Fitirana)

AZKAFADA (SMA AL AZHAR KELAPA GADING) Bawakan Tarian Indonesia di Hakodate,Jepang

AZKAFADA Berhasil Bawakan Tarian Indonesia di Hakodate,Jepang
AZKAFADA, Grup Tari SMA Al Azhar Kelapa Gading, telah berhasil membuat penduduk Hakodate Jepang terpukau dengan tarian-tarian Indonesia yang dibawaannya pada kegiatan tahunan World Music and Dance Fesival di Hakodate-Hokkaido, Jepang yang diselenggarakan pada tanggal 3-10 Agusus 2012. Azkafada membawakan tarian Takata dari NTT, Tari Mojang Beuyeuh dari Jawa Barat, Tari Ceuk Manis Palembang, Tari Batak dari Sumatra Utara, Tarek Pukat dari Aceh, dan Tari Saman. Selain tarian, penampilan memukau dari para pemusik juga tidak ketinggalan. Para pemusik Azkafada berhasil membuat penonton terhibur dengan banyolan yang dibawakan para pemusik lewat permainan musik Dok-Dok dan musik arak-arakan betawi yang dipadupadankan dengan intrumen film kartun Jepang yang sangat terkenal, Doraemon.
Fesival yang diadakan sejak tahun 2008 ini mendapat tempat yang sanga spesial bagi masyarakat Hakodate, pasalnya WMDF selalu membuat kota kecil ini ramai dengan tarian dan musik-musik dari grup Internaional tiap tahunnya. Acara dibuka dengan parade dari grup Azkafada, Polandia, Prancis, dan Grup-grup musik lokal Jepang. Sambutan meriah dari seluruh masyarakat Hakodate yang datang untuk menyaksikan parade pembukaan WMDF 2012. Acara inti dari WMDF 2012 ini diselenggarakan di Motomachi Park, sebuah taman dengan view yang indah di dekat laut sehingga penonton yang hadir menyaksikan penampilan grup-grup Internasional di panggung utama sekaligus dapat melihat pemandangan laut. Azkafada juga mendapat kesempatan untuk menari di depan anak-anak paly group dan memberikan workshop tari saman. Acara ditutup dengan Closing Ceremony dan Arigato Party yang dihadiri oleh Wali Kota Hakodate.
Delegasi Azkafada yang terdiri dari 15 siswi dan 5 siswa ini, tidak kalah dengan grup-grup profesional lainnya, di tahun pertama berdiri sekaligus kiprah Inernasional nya yang pertama ini, mereka mampu membawakan tarian yang memukau masyarakat Hakodate tepatnya ketika mereka membawakan Tarek Pukat dan Saman. Mereka mendapatkan standing applause dan pujian dari masyarakat Hakodate. video: http://www.youtube.com/watch?v=ZSrvxLr8sck

Minggu, 12 Agustus 2012

Siswa-siswi Indonesia Pentaskan Tari-tari Indonesia di Tianjin, Tiongkok

Siswa-siswi Indonesia Pentaskan Tari-tari Indonesia di Tianjin, Tiongkok 01 Agustus 2012 ‘The 2012 Tianjin International Children's Culture & Art Festival’ yang disponsori oleh Chinese People's Association for Friendship with Foreign Countries, China International Culture Association, China Soong Ching Ling Foundation dan Tianjin Municipal Government tengah berlangsung di kota Tianjin dari tanggal 28 Juli - 3 Agustus 2012. Penyelenggara kegiatan, Tianjin Cathay Future Children’s Arts and Culture Foundation mengundang 3.500 orang untuk ikut ambil bagian dalam perhelatan besar yang dihadiri oleh 42 delegasi dari 42 negara dan 100 grup dari RRT, Hongkong dan Taiwan ini. Festival yang rutin diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2002 oleh kota Tianjin ini merupakan festival kesepuluh dan kali ini mengambil tema ‘Peace, Friendship and Future’. Acara diawali dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh Walikota dan pejabat Pemerintah kota Tianjin serta pejabat dari Kementerian Kebudayaan Tiongkok. Kemudian dilanjutkan dengan mengajak peserta festival untuk mengikuti World Children Celebration yang bertajuk ‘Meet in Binhai’, mengikuti the 6th International Children's Painting Exhibition and Award Show, Art Troupe’s Performance, the 5th World Children’s Great Wall Climbing Race,serta berwisata di kota Tianjin. Delegasi Indonesia diwakili oleh SMP 11 Jakarta dan SDN 01 Menteng Jakarta yang masing-masing terdiri dari 13 siswi dan 11 siswa-siswi. Mereka menampilkan Tarian Saman dari Aceh, Tari Pakarena dari Sulawesi, Tari Piring dan Tari Selampit dari Sumatera Barat, Tari Dayak Kancet dari Kalimantan, dan Tari Senggol Bocah dari Betawi. KBRI Beijing yang diwakili oleh Atase Pendidikan dan Fungsi Sosbud memberikan dukungan kepada para pelajar dari Indonesia yang tampil pada pentas seni, bersama-sama ikut meninjau lokasi pertunjukkan, menghadiri acara pembukaan dan menghadiri Art Troupe Performance. Pentas oleh para pelajar Indonesia berlangsung lancar dan sukses serta mendapat sambutan hangat dan applause yang meriah dari penonton.

Siswa-siswi Indonesia Pentaskan Tari-tari Indonesia di Tianjin, Tiongkok

Siswa-siswi Indonesia Pentaskan Tari-tari Indonesia di Tianjin, Tiongkok KAMIS, 02 AGUSTUS 2012 Tianjin, China -- "The 2012 Tianjin International Children's Culture & Art Festival" berlangsung di kota Tianjin China dari tanggal 28 Juli hingga 3 Agustus 2012. Indonesia turut berpartisipasi dalan kegiatan tersebut. Delegasi Indonesia diwakili oleh siswa-siswi SMPN 11 Jakarta dan SDN 01 Menteng Jakarta yang masing-masing terdiri dari 13 siswi SMP dan 11 siswa-siswi SD. Mereka menampilkan Tari Saman dari Aceh, Tari Pakarena dari Sulawesi, Tari Piring dan Tari Selampit dari Sumatera Barat, Tari Dayak Kancet dari Kalimantan, serta Tari Senggol Bocah dari Betawi. Acara ini diselenggarakan oleh Tianjin Cathay Future Children’s Arts and Culture Foundation dan disponsori oleh Chinese People's Association for Friendship with Foreign Countries, China International Culture Association, China Soong Ching Ling Foundation dan Tianjin Municipal Government. Penyelenggara kegiatan mengundang 3500 orang peserta untuk ikut ambil bagian dalam perhelatan besar yang dihadiri oleh 42 delegasi dari 42 negara dan 100 grup dari RRT, Hongkong dan Taiwan. Festival ini rutin diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2002 oleh pemerintah kota Tianjin dan tahun ini mengambil tema ‘Peace, Friendship and Future’. KBRI Beijing yang diwakili oleh Atase Pendidikan dan Fungsi Sosial Budaya memberikan dukungan kepada para pelajar dari Indonesia yang tampil pada pentas seni tersebut. Pentas seni oleh para pelajar Indonesia berlangsung lancar dan sukses serta mendapat sambutan hangat dan applause yang meriah dari penonton. (KBRI Beijing / PIH) http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/552

Kamis, 02 Agustus 2012

Tari Saman Digemari di Amerika (Universitas Trisakti mengikuti Festival Kesenian Internasional di Amerika Serikat)

Tari Saman Digemari di Amerika (Universitas Trisakti mengikuti Festival Kesenian Internasional di Amerika Serikat) laporan: Andris Adhitra untuk KBRI WASHINGTON DC dan KJRI NEW YORK Sekelompok anak muda fakultas kedokteran yang tergabung dalam Kandarpa Gunita, Universitas Trisakti Jakarta, Indonesia dengan apik menutup rangkaian festival malam itu dengan Tari Saman dari Provinsi Aceh. Segenap penonton yang hadir memadati tempat pertunjukan terkesima dengan kecepantan gerak, koordinasi, dan alunan pantun dari tarian yang menjadi salah satu warisan tak benda UNESCO tersebut. Kandarpa Gunita merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti yang mewadahi mahasiwa dan mahasiswi untuk mempelajari tari dan musik tradisi Indonesia. Dibentuk pada tahun 2009, UKM ini sukses mewakili Indonesia dalam FESTIVAL FOLKMOOT di Waynesvile, North Carolina, bersama dengan IOV INndonesia YOUTH Section, Kandarpa Gunita mempersiapkan diri selama hampir enam bulan untuk mengikuti even bergengsi ini. Beranggotakan 34 orang, yang terdiri dari 30 orang mahasiswa, ssatu orang pelatih tari, pelatih musik, ketua rombongan dan perwakilan dosen, Kandarpa Gunita membawakan lima nomor tarian yang diambil dari kebudayaan utama di Indonesia, yaitu: Aceh, Melayu, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan DKI Jakarta. Festival FOLKMOOT USA diadakan untuk ke-28 kalinya pada tahun ini, merupakan festival kesenian rakyat terbesar di Amerika Serikat, dan salah satu event utama di Amerika Tenggara. Tahun ini FOLKMOOT USA mengundang grup kesenian rakyat terbaik dari berbagai negara diantaranya: Selandia Baru, Belgia, Perancis, Serbia, Filipina, Hawai, Peru, dan Puerto Rico. FOLKMOOT USA merupakan event tahunan yang diselenggaran pada dua minggu terakhir bulan Juli. Karen Babcock, Direktur Eksekutif, Folkmoot USA mengatakan bahwa Kandarpa Gunita merupakan salah satu tim terbaik dalam sejarah festival, dengan disiplin dan kualitas penampilan yang luar biasa, tim mampu menyihir publik amerika serikat. Sebanyak sepuluh ribu penonton memadati gedung pertunjukan yang digelar di beberapa tempat berbeda di North Carolina.