The International Organization of Folk Art (IOV) is a non-governmental organization in operational relations with the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Had been released on March 1. IOV Indonesia Youth section had been officially become the member of IOV International, and will become the place for youth to share their idea about art, tradition and cultural heritage.
IOV Indonesia Youth Section
We travel around the globe spread the beauty of equator emerald
Sabtu, 18 Agustus 2012
Bireun Seudati, Sisipkan Misi Budaya Ke Amerika
Bireun Seudati, Sisipkan Misi Budaya Ke Amerika
Saturday, 28 July 2012 13:57
Alunan senandung yang berjudul ‘Cinta Indonesia’ karya Guruh Soekarno Putra terdengar membahana, mengiringi 27 penari Bireun Seudati Universitas Pelita Harapan (UPH) ketika membuka pagelaran tari Gala Budaya Nusantara 2012, di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).
Gerakan tangkas dan menghentak khas sumatera, iringan lagu melayu, lenggokan gemulai khas tari Bali, merdunya alunan gamelan, serta cantiknya pakaian tradisional sejumlah daerah melebur menjadi satu merepresentasikan kekayaan budaya khas nusantara di setiap pulau besar yang ada di Indonesia.
Pagelaran tari dengan iringan live musik tradisional yang berlangsung selama 2 jam ini merupakan acara pelepasan tim tari Bireun Seudati UPH yang akan berangkat untuk misi budaya di Amerika Serikat.
Dista Mirta Ayu Laute, Ketua Pelaksana Gala Budaya Nusantara 2012 menuturkan, acara ini terselenggara sebagai prosesi gelar pamit serta ucapan terima kasih kepada segenap orang tua serta pihak sponsor yang telah berkontribusi da
lam rencana keberangkatan tim Bireun Seudati untuk misi budaya dan festival tari di Idaho dan Utah, Amerika Serikat pada 23 Juli-6 Agustus mendatang.
Bertemakan “Amazing Indonesia Beyond Differences”, Gala Budaya Nusantara 2012 menampilkan tujuh tari tradisonal yang disuguhkan oleh tim tari Bireun Seudati. Diantaranya, Tari Indang, Tari Piring, Tari Zapin, Kipas Lampung, Tari Bali, Tari topeng Betawi dan Tari saman. “Tarian tersebut mewakili kekhasan dari setiap pulau di nusantara,” ujar Dista.
Ruth Imelda Gultom, Penanggung Jawab Media dan Publikasi Bireun Seudati, mengatakan, pagelaran Tari Gala Budaya Nusantara ini merupakan ajang pembuktian kepada orang tua dan pihak sponsor atas kematangan persiapan tim Bireun Seudati dalam menjalankan misi budaya di Amerika Serikat.
“Inilah gambaran besar yang akan ditampilkan pada festival di Amerika Serikat mendatang. Dengan masa latihan 6 bulan, kami berharap dapat mempromosikan budaya Indonesia untuk anak muda nusantara serta Internasional di festival di Idaho dan Utah, Amerika Serikat,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Adina Marsha, Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tari Bireun Seudati UPH. Ia mengungkapkan, Gala Budaya Nusantara 2012 yang diselenggarakan tim tari Bireun Seudati ini bertujuan ingin membuka mata anak muda Indonesia akan kekayaan kebudayaan nusantara yang sesungguhnya disambut sangat antusias oleh masyarakat dunia.
Acara gelar pamit ini merupakan acara tahunan kedua setelah sebelumnya Gala Budaya Nusantara melepas keberangkatan tim tari Bireun Seudati dalam misi budaya festival tari di Spanyol dan Portugal.
Tidak hanya menampilkan pertunjukan tari tradisional, namun pada malam itu juga di pertontonkan pagelaran tari musikal nan menawan dengan sesekali tarian tersebut diiringi oleh nyanyian langsung sang biduan. Seperti pada Tari Kipas Lampung yang dibarengi oleh lagu “Pak Ketipak Ketipung” yang dinyanyikan secara langsung oleh seorang penyanyi tim Bireun Seudati.
Mintarsih, seorang penonton pertunjukan yang juga perwakilan sponsor dari perusahan Indo Bakrie menuturkan, acara ini sangat menginspirasi anak muda. Menurutnya, Misi budaya ini mampu menunjukan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia dan mempatenkan ragam budaya Indonesia di mata internasional agar negara lain tidak mengklaim kebudayaan nusantara.
"Ini pertunjukan yang bagus sekali, terlebih karena membawa misi budaya ke luar negeri. Pelestarian budaya ini harus dikembangkan agar anak muda dapat tersadar oleh kekayaan budaya Indonesia, sehingga budaya kita tidak tergerus zaman,” imbuhnya. (Adea Fitirana)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar