IOV Indonesia Youth Section

We travel around the globe spread the beauty of equator emerald

Selasa, 10 Januari 2012

Indonesia in IIT Bombay festival – Mood Indigo Worldfest-201

IIT Bombay festival – Mood Indigo Worldfest-2011 Mood Indigo Worldfest-2011 of Indian Institute of Technology (IIT) Bombay is one of the famous college festivals in India. It is a four-day festival and it allows the four international folk dance groups to participate in this festival for the first time in its 41-year history. The four teams are from Indonesia, Turkey, Spain and Poland. The participation of the international teams making the IIT Bombay more privilege and it is seen as a world-class festival. Mood Indigo is the IIT Bombay’s annual festival and it is treated as Asia’s largest college festival. Around 75,000 students from more than 500 colleges were participated in this festival. This festival occupies the better position in the world of arts, culture, dance, music and singing. Mood Indigo sparkle the lake-side campus in Powai, Central Mumbai suburbs for four days of festival. Katowice, Poland’s student group comprised of 12 boys and 13 girls from the University of Silesia came to Mumbai on Tuesday. This team has experience of performing in over 20 countries worldwide and presents events of Upper Silesia sporting traditional folk costumes. The other teams – Indonesia’s IOV Indonesia Youth Section (2 boys, 15 girls), Spain’s Ara De Madrid (6 boys, 22 girls) and Turkey’s Kleurrijke Dans (9 boys, 7 girls) came on Wednesday. Shubhra Bhardwaj, the festival’s artistic director described about the motto of the festival as ‘Today’s Friendship for Tomorrow’s Peace’. Mood Indigo festival puts an international platform for the students to present their jobs. She also said, “The idea of an international cultural festival is to create young minds that transcend borders and prejudices. Mood Indigo Worldfest-2011 will become a meeting point where hundreds of young talented individuals from many countries converge”. The main thing of this festival is that to have fun, intermingle and exhibit their culture in a different way.

Tarian tradisional Indonesia meriahkan Dubai Shopping Festival

Tarian tradisional Indonesia meriahkan Dubai Shopping Festival Tarian tradisional Indonesia meriahkan Dubai Shopping Festival London (ANTARA News) - Tarian tradisional Indonesia yang dipentaskan penari dari grup tari T-ta Universitas Paramadina, Jakarta , mendapat kehormatan untuk tampil memeriahkan malam pembukaan acara promosi belanja dan hiburan yang ke-17 "Dubai Shopping Festival (DSF) 2012" di arena bazaar dan panggung hiburan Al Seef Street, di daerah Dubai Creek, Dubai. Konsul Jenderal RI Dubai, Mansyur Pangeran, dan staf KJRI Dubai ikut menyaksikan penampilan perdana grup tari Indonesia ini pada acara pembukaan DSF yang berlangsung meriah dan dipadati ratusan warga yang menyaksikan aneka hiburan yang disajikan, ujar Sekretaris Pertama/ Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Duba, Adiguna Wijaya kepada ANTARA News, London, Sabtu. Selain itu, sebagian besar warga Dubai menyaksikan pesta kembang api di langit kota Dubai yang termegah selama 17 tahun pelaksanaan DSF, dengan panjang hingga mencapai enam kilometer dan berdurasi sekitar lima menit ditempatkan di sepanjang sisi 'sungai' Dubai Creek. T-ta Universitas Paramadina merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Paramadina, Jakarta, yang berdiri sejak bulan Februari 2009 dan mengkhususkan diri di bidang kesenian tarian tradisional Indonesia, saat ini beranggota sekitar 55 mahasiswa universitas ini. Grup tari dari Universitas Paramadina pernah tampil dalam berbagai kesempatan diantaranya Polandia dalam acara "Walk Folk Review Integration Festival" di kota Poznan dan IIF Folk Festival "WarsFolk" di kota Warsawa serta di Perancis dalam ajang XVIII Festival Folklore et Partage Montreal de Aude di daerah Saint Girons, Festival Mondial de Folklore de Montrejeau, juga di Spanyol dalam Festival RITE 2011 di kota Valle de Aran (Vall D'Aran). Keterlibatan grup tari T-ta Universitas Paramadina dalam acara DSF 2012 atas undangan pemerintah Dubai melalui institusi "Dubai Events and Promotion" (Depe) yang merupakan penyelenggara serta penanggung jawab kegiatan DSF. Institusi ini bernaung di bawah The Department of Economic Development Pemerintah Dubai. Selama 32 hari penyelenggaraan DSF 2012 selama sebulan hingga 5 Februari mendatang, T-ta Universitas Paramadina menghibur publik Dubai sebanyak tiga kali pertunjukkan setiap harinya di berbagai tempat pertunjukkan yang ditetapkan panitia, yaitu bazaar dan panggung hiburan di Al Seef Street (Dubai Creek), Al Riga Street dan Emaar Boulevard, Festival Promenade-Dubai Festival City, maupun di arena Global Vilage, ajang tahunan pameran dan penjualan aneka produk yang menampilkan para pengusaha dari berbagai negara di seluruh dunia. Selama DSF 2012 grup tari akan menampilkan 17 tarian tradisional maupun kontemporer Indonesia, yaitu Tari Giring-Giring dan Enggang (Kalimantan), Gandrung, Asmara dan Gopala (Bali), Sayur Asem dan Lenggang Nyai (Betawi), Piring Cupak, Piring Sofyani, Galombang, Rantak (Minang), Bajidor Kahot (Sunda), Pesta Perang (Papua), Gambir Anom (Jawa Tengah), Topeng Kelana (Cirebon), serta Tanggai (Sumatera Selatan) dan Tari Melayu (Kepulauan Riau). Dalam kesempatan ramah tamah dengan seluruh anggota grup tari, Konjen Mansyur menyampaikan apresiasi dan kegembiraannya atas tampilnya tim kesenian Indonesia dalam rangkaian kegiatan DSF 2012 dan menyatakan undangan pemerintah Dubai bagi Indonesia untuk mengisi kegiatan pentas budaya berbagai bangsa di dunia selama pelaksanaan DSF 2012 merupakan wujud dari apresiasi dan minat pemerintah serta warga Dubai akan budaya Indonesia. Konjen Mansyur juga menyatakan bahwa melalui partisipasi Indonesia dalam kegiatan pentas budaya khususnya tarian tradisional Indonesia ini yang akan ditampilkan sebanyak tiga kali dalam se hari selama 32 hari pelaksanaan DSF 2012, serta dukungan penuh dan koordinasi pemerintah Dubai, diharapkan dapat menjadi momentum untuk lebih mendekatkan masyarakat kedua negara. Disamping itu juga diharapkan dapat lebih memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia dan mendorong peningkatan citra Indonesia yang lebih positif di Dubai diharapkan menggugah minat dan ketertarikan warga Dubai dan sekitarnya untuk mencari informasi lebih jauh mengenai Indonesia maupun berkunjung ke Indonesia. Penampilan grup tari T-ta Universitas Paramadina mendapat sambutan hangat dan meriah dari ratusan warga Dubai yang menyaksikan dengan seksama dan penuh minat penampilan mereka yang pada malam pembukaan DSF 2012 menampilkan empat tarian daerah Kalimantan dan Bali. Para hadirin tampak sangat menikmati dan mengagumi aneka tarian daerah Indonesia yang ditampilkan. Selain itu, segera setelah pertunjukan, sebagian warga yang hadir berebut ingin berfoto bersama para penari yang mengenakan kostum tradisional Indonesia aneka warna dan rupa. Mereka menyatakan suka citanya dapat menyaksikan penampilan tim kesenian Indonesia dan menyatakan adanya penampilan ini menjadi lebih mengetahui salah satu sisi budaya Indonesia dan tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai Indonesia. Pemerintah Dubai mengemas acara tahunan DSF yang merupakan promosi pesta diskon belanja, dipadukan dengan berbagai pentas hiburan dan atraksi lainnya di berbagai pelosok kota Dubai. Hampir seluruh pusat perbelanjaan dan pertokoan di Dubai berpartisipasi dalam kegiatan ini. Selama penyelenggaraan DSF 2012 sebagian besar pusat perbelajaan beroperasi hingga tengah malam dan mengelar ratusan pertunjukan musik, tarian dan atraksi lainnya di berbagai tempat di kota Dubai. Pada tahun 2011, DSF berhasil menyedot kehadiran sekitar 884.660 orang dari berbagai negara di kawasan Timur Tengah dan dunia dan 3,1 juta warga UAE itu pada tahun 2011 memberikan kontribusi terhadap perekonomian Dubai hingga mencapai Dhs. 15,1 milyar sekitar 4,14 milyar dollar AS. Sementara warga UAE sendiri membelanjakan uangnya selama DSF 2011 yang mempunyai tema "Dubai Danat ul Dunia, Dubai the Pearl of the World (Dubai Mutiara Dunia)". mencapai jumlah Dhs. 6,6 milyar atau sekitar 1,8 milyar dollar AS. (ZG)