IOV Indonesia Youth Section

We travel around the globe spread the beauty of equator emerald

Minggu, 30 Mei 2010

3rd International Children Festival; Fethiye; Turkey

3rd International Children Festival; Fethiye; Turkey

UNDANGAN UNTUK KONFERENSI PEMUDA SEDUNIA di NANJING

Organisasi Seni Rakyat Internasional (IOV) dalam hubungan operasional dengan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya Organisasi mengundang para pemuda untuk berpartisipasi dalam Kongres Kedua IOV 2010 dengan tema Warisan Budaya dan Perkotaan Berkelanjutan.
kongres ini akan diadakan 21-26 Oktober, 2010 di Nanjing, Cina. Diselenggarakan oleh Kota Nanjing, konferensi ini yang diselenggarakan oleh China National IOV Bagian, yang Nanjing Federasi Pemuda dan IOV Komisi Pemuda, dengan dukungan dari Sekretariat IOV. Konferensi ini akan berjalan bersamaan dengan Dunia 2010 Keempat Nanjing Sejarah dan Budaya Kota Expo.
Kegiatan ini akan mengundang sekitar 300 anggota pemuda dari berbagai negara dan wilayah untuk berbagi pandangan dan pengalaman tentang pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, perlindungan warisan budaya, terutama perlindungan perkotaan dan pedesaan warisan budaya tidak berwujud, dan tentang peran pemuda dalam budaya perlindungan warisan kebudayaan. Kegiatan ini akan memfokuskan pada hubungan antara pembangunan perkotaan dan budaya tradisional.

Para peserta akan meninjau keberhasilan dan kegagalan suatu studi kasus dan akan membuat presentasi kuliah, pameran, dan melakukan studi lapangan mengenai kasus yang ditinjau. Peran Pemuda dalam Melindungi Warisan Budaya berwujud adalah tema dari kongres pemuda tahun ini. Para peserta diundang untuk pertukaran penelitian dan informasi lainnya melalui presentasi kertas, lokakarya dan lain peserta pengaturan grup kecil akan melaporkan proyek dilakukan pada akhir konferensi pemuda terakhir.

IOV adalah LSM yang berada di seluruh dunia bekerja sama dengan UNESCO untuk melestarikan dan mempromosikan warisan luhur budaya dunia. Kongres Pemuda IOV sedunia pertama kali diadakan di Bountiful, Utah, USA pada tahun 2008.

The IOV mengundang orang muda untuk mengembangkan memiliki potensi besar mereka dalam melindungi dan mempromosikan kesenian rakyat, keyakinan ini berawal dari Perserikatan Bangsa-Bangsa ketika mengumumkan tahun 2010 sebagai Tahun Pemuda Internasional.

Kongres Kedua Pemuda IOV Dunia disponsori oleh Pemerintah Kota Nanjing dan IOV, dan bersama-sama diselenggarakan oleh Federasi Pemuda Nanjing dan IOV China National Section.

Nanjing adalah salah satu ibukota kuno Cina dengan sejarah lebih dari dua millennium dan juga sebuah metropolis modern dengan penduduk lebih dari 7 juta. Sebagai kota tuan rumah kongres, Nanjing akan menyediakan platform yang sangat baik bagi pemuda di seluruh dunia untuk menunjukkan kekuatan jiwa muda dan prestasi mereka dalam melestarikan dan mempromosikan seni rakyat dan tradisi.

3rd International Children Festival; Fethiye; Turkey

3rd International Children Festival; Fethiye; Turkey

Senin, 24 Mei 2010

IOV official website



Welcome to the IOV Blog! Here we will post a new topic every month and as an IOV member, you may post your own topics. If you are interested in a topic and would like to know who else is, you can post your comments and request responses. You may also post a research topic or anything else that might stimulate comments.

If you want to be the first to post your comments, go ahead! In a few days, Dr. Aija Jansone from Latvia will officially open the IOV Blog with a question to all IOV members worldwide. The IOV Blog is fo r IOV members only, so let's get started!

Altin Gunes Endonzya'nin

Altin Gunes Endonzya'nin

Press Release Indonesia dalam Media Massa Turki

Press Release Indonesia dalam Media Massa Turki

City Tour to Saklikent

SMP AL IKHLAS in LOCAL MEDIA of Fethiye

Minggu, 23 Mei 2010

Pengerupukan; Field Study; Bali Indonesia



Today is Pengrupukan Day. All hindus people in Indonesia generally and Bali specially celebrate this day. In the morning in each household will perform tawur kesanga activity with pearuan in surrounding yard of the house. And in the afternoon, hindus people specially the youth organization will do the carnival that is ogoh-ogoh carnival.

Senin, 17 Mei 2010

LAPORAN KEGIATAN DARI TURKI


16 Yabancı öğrenci grubunun katıldığı “Altın GüneÅŸ” yarışması yapıldı. 23 Nisan Ulusal Egemenlik ve Çocuk Bayramı nedeniyle Gazi ilköğretim Okulunun düzenlemiÅŸ olduÄŸu 3.Uluslararası Çocuk Festivaline katılan yabancı ülke çocukları, Cumartesi akÅŸamı Lykia World tatil köyünde düzenlenen “Altın GüneÅŸ” yarışmada gösterilerini sergilediler. Yarışmayı farklı gösterisi ile katılımcıların büyük beÄŸenisini kazanan Endonazya’dan gelen öğrenci grubu kazandı.

Eklenme tarihi: 26.04.2010 09:50:31

15 ülkeden 16 farklı grubun performanslarını sergiledikleri yarışma yaklaşık olarak 3 saat sürdü. Bu yıl ilki yapılan “Lykia World Altın GüneÅŸ” yarışmasında, bütün öğrencilere madalya verilirken, dereceye girenlere ise plaket verildi.

MuÄŸla Vali Yardımcısı Nemci Kurt, Fethiye Kaymakamı Mehmet Ali Karatekeli ve MuÄŸla Ä°l Milli EÄŸitim Müdürü Mustafa Aksan’ın da izlediÄŸi yarışmada, öğrenci grupları ülkelerinin kısa birer tanıtım filminin gösterilmesinin ardından performanslarını sergilediler.

Bu yıl ilki yapılan ve her yıl yapılması planlanan “Lykia World Altın GüneÅŸ” yarışmasında sırasıyla Arnavutluk, Azerbaycan, Bulgaristan, Gürcistan, Yunanistan, Endonezya, Kazankistan, Litvanya, Moldova, KaradaÄŸ, Kuzey Kıbrıs Türk Cumhuriyeti, Romanya, Rusya, Sırbistan, Ukrayna ve Bulgaristan Zatna Trakya ekibi gösterilerini sergilediler.

Lykia World anfi tiyatrosunda gerçekleşen yarışmanın son bölümünde, sonuçlar açıklanmadan önce öğrenci grupları coşkuyla kendi ülkelerinin tezahüratını yaptılar. Daha sonra da jüri tarafından belirlenen sıralama ve dereceye giren ülkeler anons edildi.

Yarışmada üçüncülüğü Azerbaycan ekibi alırken, ekip üyelerinin madalyalarını İlçe Milli eğitim Müdürü Yüksel Gültekin ile birlikte Gazi İlköğretim Okulu Müdürü Mehmet Uzunoğlu verdi. Kılıç kalkan ekibi ile başarılı bir performans sergileyen ve yarışmada ikinci sırayı kazanan Gürcistan ekibi üyelerinin madalyalarını ise Fethiye Kaymakamı Mehmet Ali Karatekeli ile birlikte İl Milli Eğitim Müdürü Mustafa Aksan verdi.

Bu yıl ilki yapılan “Lykia World Altın GüneÅŸ” yarışmasının birincisi olan Endenozya ekibinin madalya ve plaketini ise MuÄŸla Vali Yardımcısı Nemci Kurt verdi.

Yabancı ülke öğrenci gruplarının Fethiye’deki son etkinliÄŸi olan gala gecesi ise 26 Nisan Pazartesi günü Salı Pazarı Meydanında gerçekleÅŸecek.


FLY ABROAD INDONESIA CULTURE


Klub Peminatan Tari Fakultas Psikologi Univeritas Indonesia KENCANA PRADIPA mempersembahkan:
Pergelaran Tari Misi Budaya
FLY ABROAD INDONESIAN CULTURE

Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan
Minggu 20 Juni 2010
19.00-selesai

Ticket Price* :
- Gelombang I (10-31 Mei 2010) : Class A (50.000) & Class B (35.000)
- Gelombang II (1-17 Juni 2010) : Class A (60.000) & Class B (45.000)

*Tidak melayani pembelian tiket on-the-spot

Check this page:
http://www.facebook.com/?ref=home#!/event.php?eid=126021697409485&ref=ts

Contact Person :
Humas Aisha 08561515726
Ticketing Azar 08111499436

Before MELASTI


People are gather at the temple and doing some pray and ceremony before the Melasti begin, this ritual perform to take the God from the place.

Putu Nomy Yashinta perform the Hindu Bali daily ritual



Balinese Hinduism, called Agama Hindu Dharma, originated from Java and is a blend of Shivaism and Buddhism. The theological foundation for the religion comes from Indian philosophy while indigenous beliefs form the backbone of the rituals. This blending is perfectly acceptable in Bali as the saying goes "The truth is one; the interpretation, multiple."

In Balinese Hinduism, the indigenous beliefs manifest in the belief that nature is "power" and each element is subject to influence from spirits. Ancestor worship is also a part of the beliefs. Spirits and ancestors are treated with respect, and they are housed in a shrine and feted with offerings made from agricultural products.

YOUTH INFO: BALINESE TRADITION

MELASTI OR MEKIYIS or Melis (three days before Nyepi)
Melasti is meant to clean the pratima or arca or pralingga (statue), with symbols that help to concentrate the mind in order to become closer to God. The ceremony is aimed to clean all nature and its content, and also to take the Amerta (the source for eternal life) from the ocean or other water resources (ie lake, river, etc). Three days before Nyepi, all the effigies of the Gods from all the village temples are taken to the river in long and colourful ceremonies. There, they have are bathed by the Neptune of the Balinese Lord, the God Baruna, before being taken back home to their shrines.

FIELD STUDY: JOIN MELASTI CEREMONY in BALI


Particularly, melasti is a form of religious feast performed by Hindu Balinese in Indonesia as a part of Nyepi or seclusion day ceremony. the event commonly held few days before the Nyepi day on symbolic purpose of purifying the human nature and environment. Melasti generally takes place around February or March each year, after the converse from Balinese calendar. The rituals of melasti are celebrated next to the water reserves or beaches, regarding the water as a symbol to wash away human sins and nature’s imbalance.

The First IOV YOUTH CONGRESS

The First IOV Youth Congress

The First IOV World Youth Congress, Organized by IOV UNESCO and undertaken by IOV USA Section, was held in Bountiful city, Utah U.S.A., during 5 to 8 in Oct., 2008. Lots of officials of IOV and UNESCO, and about 150 scholars, who were coming from 55 countries and regions, including experts on folklore, linguisticians, architects, dancers, musician, authors, archaeologists, technologists, and professors, were all together in Utah to attend this Congress.

The Congress was a stage build by UNESCO and IOV for the world young people to show their folk culture and arts. And also, it was a big party for those young people who works at culture protection and development to understand, exchange and discuss to each.

At the meeting, the participants made brilliant speeches about their country’s traditional culture and arts as well as the harvest of ICH protection work. Many delegates still performed and displayed their traditional music, dance and costumes at the scene. It’s made the meeting were serious but also lively.

In this Congress, every young people received opportunities of showing and learning. Everybody could know each other, as well as understand other counties’ culture. By the suggestion of Ms. Carmen Padilla, the President of IOV, and Ms. Caroline Kuo, the vice President of IOV, IOV Youth Committee was established. And some excellent young people were pointed as the regional or professional principle. It has drawn a good model for better working in future.

Invited by the Congress Organizing Committee, some technicians of China Nanjing Yunjin Brocade Research Institute as a part of China delegation were also arrive in Bountiful to attend this Congress. They designedly delivered an ancient loom and a large number of beautiful works to the venue to live perform and sell. This ancient weaving technique of Yunjin began in the Eastern Jin Dynasty since 1580 yeas ago.

During the three Chinese Dynasty of Yuan, Ming and Qing, Yunjin became the Royal supplies only could be provided to emperors and their wives. Yunjin’s weaving process is very complex, the materials are daintily, and the finished products are wonderful. Yunjin is a rare and amazing handmade art. At this Congress, nominated by Mr. Hans Holz, the Secretary-General of IOV, and Ms. Emma Chen Hoelfer, the Chief CEO of IOV and the President of IOV China Section, Nanjing Yunjin has been formally handed up to UNESCO as the main task of IOV, to declare to the world-class ICH list.

This Congress was held in conjunction with the 20th anniversary of Bountiful/Davis Summer Festival International. The participants also attend the Festival’s opening ceremony and watched the performance. Because the meeting period overlapped with the Beijing Olympic Games, the Chinese delegation took an Olympic flag which is authorized to be used by Beijing Olympic Organizing Committee to the United States, as the support to the Olympic Games in Beijing, China.

In the Summer Festival Opening Ceremony, the main leaders of IOV, the Mayor of Bountiful and the famous professor of Brigham Young University held the flag high entered. A young singer from China Sichuan, the earthquake disaster area, also presented songs and Hada to the Festival, expressed the blessing from Chinese people.

The four-day Congress concluded successfully in a warm and friendly atmosphere. This Meeting, as the First IOV World Youth Congress, was significant. The successful holding of this Congress opens a new chapter for IOV’s future work. It made young people to know and understand to each other, and allowed more young people to realize the importance of the protection of endangered culture heritage. This Congress is a milestone in the work of IOV!

IOV USA Section spent nearly two years of time to prepare this Congress. For the first time to hold such a Congress, no experience, no reference, everything is starting from nothing. Behind the success of the Congress, it can well be imagined that the staff of IOV USA Section, especially the President Mr. George Frandsen, have paid so many painstaking efforts.

The Organizing Committee prepared excellent catalogs, medals, letterhead paper and bags for the participants, and the meeting schedule was also arranged very carefully. Specially, participants were also arranged to enjoy a two-day tour, to see the rare scenery of the Western United States. That is a wonderful journey. Besides, Bountiful is a beautiful, quiet and comfortable town, the people here is kind-hearted, friendly and cordial. Under the arrangement of the Organizing Committee, participants lived into the homes of the local residents, to experience the local civil life. Such a cordial reception made all the participants feel at home. Thanks the IOV USA Section and Bountiful to do lots of works and efforts for this Congress. We are looking forward to the Second IOV World Youth Congress will be held on schedule!

2nd IOV YOUTH CONGRESS

The Second IOV Youth Congress 2010 will be held 21 – 26 October, 2010 in Nanjing, China. Hosted by the City of Nanjing, the conference is being organized by the IOV China National Section, the Nanjing Youth Federation and the IOV Youth Commission, with support from the IOV Secretariat.

The conference will run concurrent with the Forth World Historical and Cultural Cities Expo. On the occasion of the congress, participants, including officials from UNESCO and IOV, members of IOV Youth and youth dedicating to preserve and promote traditional culture and folklore,will discuss the relationship between urbanism and traditional culture.

The General Assembly on 17 December 1999 in its resolution 54/120, endorsed the recommendation made by the World Conference of Ministers Responsible for Youth (Lisbon, 8-12 August 1998) that 12 August be declared International Youth Day. On 18 December 2009, the United Nations General Assembly adopted a resolution A/RES/64/134 proclaiming the year commencing on 12 August 2010 as the International Year of Youth to encourage young people in overcoming various challenges positively.

The second IOV world youth congress embodies the resolution of UN. IOV recognizes the potential of youth to advance its mission to protect and promote all forms of folk art. At present, IOV is now at the stage of discussion with UN in order to add the congress into the projects list of International Year of Youth. According to it, the congress will be greatly supported and encouraged.

With the theme “The role of the Youth in Safeguarding Intangible Cultural Heritage in Towns and Cities”, the congress emphasizes the importance of young people in safeguarding of intangible culture heritage and the traditional culture. Nanjing is one of the historic capital cities of China and a modern urban center; what better place to celebrate the energy of youth than in this vibrant, modern city of seven million. Nanjing has never been in doubt of the richness of its human history, which dates back nearly 2500 years. Today, Nanjing enjoys its place as one of China’s largest and most prosperous commercial centers. Mindful of its past, but with an eye on the future, Nanjing embodies the motto of this year’s congress: "We are the youth of today – looking back and moving forward."

The conference provides a forum for participants to exchange views on the relationship between urbanism and traditional culture; efforts to protect and preserve the intangible culture and heritage of urban societies and of traditional societies in urban settings; on successful projects highlighted through presentations and lectures, and failed attempts to have one at the expense of the other: these will be examined for lesson to be learned.

Besides the congress, organizing commission planed varied activities,

I. IOV Thirty Year Anniversary Party

The organizer has invited all conference participants, including older members and youth, to a gala party in celebration of IOV’s Thirtieth Birthday! All delegates will share the difficulties and joys in IOV 30-years history.

II. The 2010 Fourth Nanjing World Historical & Cultural Cities Expo

The congress will be held concurrently with the 2010 Forth Nanjing World Historical & Cultural Cities Expo. The expo has been held for times and there always be an interesting opening ceremony for each time. Then all participants of the congress will be invited to the ceremony and other related activities.

III. Photography Exhibition and Essay Competition

There will be a photo exhibition with the theme "Nanjing in my sight". The host will invite all participants to tour historical spots and humanistic sceneries. During the trip, youth could film as his own design and image of Nanjing. Photos will be submitted to the host after the congress. Photos selected by host will be published on the official website.

There will be a essay competition with the theme "China Impressions" or "Nanjing Feelings". Youth could submit their essays on their impressions of Nanjing or China. Authors of essays selected by host will receive a certificate and essays will be published on the official website.

All latest information will be announced on the official website in time.

IV.Internet Activities to Select Excellent Youth

IOV China National section and the Nanjing Youth Federation will hold a series of internet activities to select excellent youth temporarily named Youth of the Era. The activities will companion with Chinese famous portal such as Sohu.com and Sina.com that it will earn more enthusiasm and attention from the youth in China and expand the influence of this congress.

The activities have earned support and attention from Ministry of Culture and the State Ethnic Affairs Commission.

SMP ISLAM TUGASKU on joinning PEV INTERNATIONAL CHILDREN FOLKLORE FESTIVAL

Özel PEV Ä°lköğretim Okulu tarafından 23 Nisan Ulusal Egemenlik ve Çocuk Bayramı kutlamaları kapsamında, bu yıl 1. düzenlenen Uluslararası Çocuk ÅženliÄŸi dolayısıyla, 4 ülkeden Denizli’ye gelen çocuklar Vali Yardımcısı Acar’ı ve Ä°l Milli EÄŸitim Müdürü OÄŸuz’u ziyaret etti.

Valilik toplantı salonunda gerçekleÅŸen ziyarete, Vali Yardımcısı Abdullah Acar, Özel PEV Ä°lköğretim Okulu Müdürü Mustafa Karaca, Pamukkale EÄŸitim Vakfı BaÅŸkanı Prof. Dr. Bülent Topuz ve PEV Ä°lköğretim Okulu öğrencileri ile Endonezya, Bulgaristan, KKTC ve Sırbistan’dan gelen çocuklar ve öğretmenleri katıldı.

Çocuk ÅženliÄŸi kapsamında 4 ülkeden ilimize gelen öğretmenler, gösterilen misafirperverlikten dolayı teÅŸekkür ederek, gösterileri ile ÅŸenliÄŸe renk katacaklarını söyledi. Vali Yardımcısı Abdullah Acar ise, yurtdışından gelen misafirlere hoÅŸ geldiniz diyerek, “23 Nisan 1920 yılından itibaren ülkemizde meclisimizin açılışı ve bir bayram olarak kutlanmaktadır. Bundan sonra da sürekli kutlanacaktır. 30 yılın üzerinde uluslar arası mahiyette kutlanmakta ve dünyanın dört bir yanından öğrencilerimiz gelerek burada bayramı kutlamaktadırlar. 23 Nisan Ulusal Egemenlik ve Çocuk Bayramı dünya üzerinde tek ve Türkiye’de bir ÅŸenlik içerisinde, bütün dünya çocuklarının katılımı ile kutlanmaktadır” dedi.

Ziyaretin sonunda ilimize gelen misafirler ziyaretin anısına Vali Yardımcısı Abdullah Acar’a ülkelerini ve ÅŸehirlerini simgeleyen çeÅŸitli hediyeler verdiler.

Dünya çocukları, Özel PEV Ä°lköğretim Okulu ve PAHOY’un ev sahipliÄŸi yaptığı ve 23 Nisan Çocuk ÅženliÄŸi etkinlikleri kapsamında Denizli Belediyesi ile ortak düzenlenen KardeÅŸlik Korteji’nde dün buluÅŸtu. Saat 18:00'de baÅŸlayıp Denizli Lisesi önünden Denizli Belediyesi'ne kadar Denizli Belediye Bandosu eÅŸliÄŸinde yapılan kortejin ardından, PEV Kolej halk oyunu ekibi ile Endonezya, Bulgaristan, KKTC ve Sırbistan'dan gelen halk oyunu ekipleri, Denizli Belediyesi önünde düzenlenen törende kültürler arası iletiÅŸimi saÄŸlamada bir adım daha attılar.

Dün, kortej yürüyüşü ile baÅŸlayan etkinlikler, bugün Özel PEV Ä°lköğretim Okulu’nda salon gösterisi ve Fahri Akçakoca Anaokulu’nda 16.00-17.00 arasında meydan gösterisi ile devam etti. Çocuk ÅženliÄŸi, 23 Nisan 2010 Cuma günü Atatürk Stadyumu’nda bayram korteji, aynı gün saat 18.00 ile 19.30 arasında Denizli Belediyesi önünde meydan gösterisi ve son olarak da 24 Nisan 2010 günü PAÃœ Kongre ve Kültür Merkezi’nde saat 20.30’da gala gecesi ile son bulacak.

Åženlik ekibi, Ä°l Milli EÄŸitim Müdürü Mahmut OÄŸuz’u da ziyaret etti. Ziyaret sonunda misafirler yöresel kıyafetlerle Milli EÄŸiti Müdürü Mahmut OÄŸuz’a çeÅŸitli hediyeler takdim ettiler. Milli EÄŸitim Müdürü Mahmut OÄŸuz, gelen misafirlere her birine ayrı ayrı hediye verdi.

PRESS RELEASE SMP ISLAM TUGASKU dalam PEV INTERNATIONAL CHILDREN FESTIVAL

ŞENLİKTE SÜRPRİZ DOĞUM GÜNÜ

Yazı Tipi Boyutu: Decrease font Enlarge font
image

ULUSLARARASI ÇOCUK ÅžENLİĞİ İÇİN DENÄ°ZLÄ°’YE GELEN ENDONEZYA GRUBU’NDA, RAHAYLI İÇİN SÃœRPRÄ°Z DOÄžUM GÃœNÃœ HAZIRLANDI

Denizli Belediyesi PAHOY Halk Dansları TopluluÄŸu ile Özel PEV Ä°lköğretim Okulu’nun birlikte düzenlediÄŸi Uluslararası Çocuk ÅženliÄŸi, renkli görüntülere sahne oldu. Endonezya Grubu’nun davulcusu Aniyati Dian Rahaylı, 37. doÄŸum gününü ÅŸenliÄŸe katılan çocuklarla kutladı.
Bu yıl ilki gerçekleÅŸen ÅŸenliklerde, dünyanın öbür köşesinden çocuklar Denizli’ye gelerek oyunlarını sergiledi. 4 gün boyunca süren ÅŸenliklerle çocuklar uzun süre unutamayacakları hoÅŸ vakit geçirdi.
Endonezya Grubu da, ÅŸenliklerde birbirnden güzel, ilgi çekici oyunlarını izleyenleri için sundu. Ali Onur Demirçalı ailesi de 16 kiÅŸilik Endonezya Grubu’nu evinde misafir etti. Grup, tam evden ayrılmaya hazırlanırken, Demriçalı ailesinin sürpriziyle karşılaÅŸtı. Denizli Belediyesi Kent Konseyi Çocuk Meclisi BaÅŸkanı YiÄŸit Åžafak ve ailenin küçük oÄŸlu Onur Demirçalı, ellerinde mum ve hediyelerle salona girdi. Grubun davulcusu Rahaylı ise kendisi için hazırlanan doÄŸum günü programını görünce çok duygulandı. Rahaylı’ya çocuklar ve Demirçalı ailesi çeÅŸitli hediyeler verdi.
Åženlik dolayısıyla Türkiye’ye ilk kez geldiÄŸini belirten Rahaylı, ‘Daha önce Türkiye ve Türk insanı hakkında fazla bilgim yoktu. Åžimdi ise Türkler’in ne kadar içten ve sıcak insanlar olduÄŸunu gördüm. Kaldığım süre içinde Endonezya ekibini ve beni çok iyi ağırladılar. Demirçalı ailesine gösterdikleri misafirperverlikten dolayı sonsuz teÅŸekkürlerimi sunuyorum. Ãœlkeme döndüğümde bu güzellikleri arkadaÅŸlarımla ve dostlarımla paylaÅŸacağım’ dedi.
Denizli Belediyesi PAHOY Halk Dansları TopluluÄŸu BaÅŸkanı Deniz Semerci de, kültürlerarası dialoÄŸun geliÅŸtirilmesi ve farklı ülkelerden çocukların birbiriyle yakın dostluklar kurması amacıyla düzenlenen festivalin baÅŸarıyla ulaÅŸtığını söyledi. ÅženliÄŸe katılan çocuklara Türk insanını en iyi ÅŸekilde tanıttıklarını ifade eden Semerci, ‘Gerek ÅŸenlikle ve gerekse doÄŸun günü organizasyonuyla farklı kültürdeki çocuklar doyasıya eÄŸlendi ve birbiriyle birçok paylaşımda bulundu. Amacımızda buydu. Åžimdi misafirlerimiz ülkelerine döndüğünde her biri gönüllü elçiliÄŸimizi yapacak. Åženliklerimiz gelecek yıllarda kapsamı geniÅŸletilerek devam edecek’ dedi.

Festivalin yıldızı Endonezyalı çocuklar Fethiye'de gönülleri fethetti

Festivalin yıldızı Endonezyalı çocuklar Fethiye'de gönülleri fethetti

Türkiye'nin binlerce kilometre uzağından Muğla'nın Fethiye ilçesine gelen Endonezyalı öğrenciler, 3. Uluslararası Çocuk Festivali'nin yıldızı oldu. Turistik bir otel tarafından düzenlenen Golden Sun Dans Yarışması'nda Endonezyalı başörtülü kızlar birinci seçildi.

23 Nisan etkinlikleri kapsamında düzenlenen 3. Uluslararası Çocuk Festivali'ne katılmak üzere Fethiye'de bulunan 16 ayrı ülkeden yaklaşık 500 çocuk, sundukları gösterilerle gönülleri fethetti.

Arnavutluk, Azerbaycan, Endonezya, Gürcistan, Kazakistan, Moldova, Yunanistan, Karadağ, Litvanya, Romanya, Bulgaristan, KKTC, Ukrayna, Rusya, Sırbistan'dan gelen gruplar, kendi ülkelerine has gösterileri ile Fethiyelilerin karşısına çıkıyor. Her gece başka bir yerde sahne alan minikler, gösterileriyle kültürlerin kaynaşmasını sağlıyor. Gruplar içerisinde en fazla ilgiyi ise Endonezya'dan gelen çocuklar alıyor. Yöresel kıyafetleriyle 20 kız öğrencinin sunduğu, zikir ayinini andıran gösteriler izleyenlerden tam not aldı. Müzik aleti kullanmadan kendi sesleriyle süsledikleri gösteriler sırasında çocukların sergilediği uyum beğenildi. Başörtülü olarak gösteri yapan Endonezyalı çocuklar, ilçedeki bir otel tarafından düzenlenen Golden Sun Dans Yarışması'nda da en iyi dans grubu seçildi.

Öte yandan, her gece başka bir yerde sahne alan öğrenci gruplarının son gösterisi dün gece Salı Pazarı Meydanı'nda gerçekleşti. Meydanda gala gösterisi sunan minikler Fethiyelilerden büyük alkış aldı. Sahnede gösteri yapan çocukları izlemeye gelenler, zaman zaman yağan yağmurun azizliğine uğradı. Gösteriyi izleyenler, yağmur esnasında oturdukları sandalyeleri başlarına alarak korunmaya çalıştı.
(CÄ°HAN)

Festivalin yıldızı Endonezyalı çocuklar Fethiye'de gönülleri fethetti

PRESS RELEASE TURKEY : 3. ULUSLAR ARASI ÇOCUK FESTÄ°VALÄ° İÇİN 20 ÃœLKEDEN 700’E YAKIN ÇOCUK FETHÄ°YE’DE BULUÅžTU

GÃœNCEL


MuÄŸla ValiliÄŸi ve Fethiye Kaymakamlığı gözetiminde bu yıl 3.’üncüsü yapılacak Uluslar arası Çocuk Festivali için Fethiye’ye 20 ülkeden 27 grup geldi. Hava sahasının kapalı olması nedeniyle Polonya Ekibi’nin gelemediÄŸi öğrenildi.

Fethiye’de bu yıl 21-27 Nisan tarihleri arasında yapılacak 3. Uluslar arası Çocuk Festivali hazırlıkları tamamlandı. Endonezya’nın yanı sıra Avrupa’nın pek çok ülkesinden Fethiye’ye gelen 700’e yakın çocuk Gazi Ä°lköğretim Okulu öğrencilerinin misafiri olarak karşılanıp ağırlanmaya baÅŸlandı. Fethiye Gazi Ä°lköğretim Okulu Müdürü Mehmet UzunoÄŸlu, öğretmenler ve okul aile birliÄŸi üyeleri tarafından karşılanan öğrenci grupları Türk öğrencilerle hemen kaynaÅŸtılar. 22 Nisan PerÅŸembe günü saat 12.30’da yapılacak festival yürüyüşü ile baÅŸlayacak etkinliklerin hafta boyunca devam edeceÄŸi bazı öğrenci gruplarının 23 Nisan Ulusal Egemenlik ve Çocuk Bayramı törenine katılıp gösterilerde bulunacakları kaydedildi.

Gazi Ä°lköğretim Okulu Müdürü Mehmet UzunoÄŸlu, 20 ülkeden 27 grup öğrencinin öğretmenleriyle birlikte 950 kiÅŸi olduklarını, hava sahasının kapalı olması nedeniyle Polonya Ekibi’nin dışında diÄŸer grupların Fethiye’ye gelmeye devam ettiklerini belirtip, “3. Uluslar arası Çocuk Festivali bu yılda yoÄŸun etkinliklerle geçecek” dedi.

Endonezyalı çocuklardan bazıları Fethiye’ye geliÅŸte sorun yaÅŸamadıklarını, Türkiye’yi çok beÄŸendiklerini, Türk çocuklarla kısa sürede kaynaÅŸtıklarını söylediler.


Tangerang – Indonesia meraih juara pertama tingkat dunia Kejuaran Internasional Tari dan Budaya Anak-anak III yang digelar di Kota Fethiye, Turki pada 21 hingga 29 April 2010. Dia adalah pelajar SMP Islam Al Ikhlas, Jakarta Selatan dengan membawakan Tari Kipah asal Nanggroe Aceh Darussalam.

Seperti dikutip dari antara, sebanyak 24 pelajar SMP Al Ikhlas menarikan tari Kipah, selain itu para siswa juga menampilkan Tari Pendet (Bali), Tari Piring (Sumatra Barat) Tari Satrio Watang (Jawa Tengah), Tari Pukat (Aceh), serta musik angklung. Indonesia,

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik saat menyambut delegasi dari Indonesia mengatakan, “Dengan membawakan tari dari Aceh, pelajar mampu meraih juara tingkat dunia di Turki,”, Dia memambahkan Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan tim kesenian pada ajang kompetisi anak-anak 2010, namun para pelajar itu mampu menjadi juara.

Kompetisi itu diikuti puluhan negara, di antaranya, Albania, Azerbaijan, Arial, Yunani, Moldova, Kazakhtan, Lithuania, Rumania, Rusia Ukraina, Serbia, dan tuan rumah Turki. Seorang peserta yang mengikuti kompetisi tersebut, Meutia Arinalhaque, mengatakan bangga telah turut dalam kompetisi itu.

Atas kemenangan itu, ibu negara Ani Yudhoyono memberikan apresiasi khusus terhadap para pelajar tersebut karena sudah mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional

Indonesia Juara Lomba Tari di Turki




Indone-sia yang diwakili pelajar SMP Islam Al-Ikhlas menyabet juara pertama kompetisi tari dan budaya kelas dunia khusus anak-anak, The 3rd International Children Folk Dance Competition (Golden Sun Competition) di Kota Fethiye, Mugla, Turki pada 21 s/d 29 April 2010.

“Ini membuktikan bahwa bangsa kita unggul di bidang seni budaya. Pembinaan harus terus ditingkatkan dan iklim berkreasi harus diciptakan. Jangan dilarang-larang atau dibatasi, asal kreasi itu tidak melanggar koridor yang ada,” jelas Menbudpar Jero Wacik saat menyambut tim tari SMP Islam Al-Ikhlas di Kedatangan Terminal D2, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, (30/4).

Di ajang yang diselenggarakan Lykia World Oludeniz, sebuah resort ternama dan termahal di negara Turki ini, tim tari SMP Islam Al-Ikhlas yang beranggotakan 24 siswa-siswi, menampilkan Tari Kipah dari Aceh. Mereka juga menyuguhkan Tari Pendet (Bali), Tari Pukat (Aceh), Tari Piring (Sumbar), Tari Satrio Watang (Jateng), dan Musik Angklung (Jawa Barat).

Ada 16 tim dari belahan negara yang ikut dalam ajang ini antara lain Albania, Azerbaijan, Bulgaria, Cyprus Utara, Georgia, Kazakhstan, Lithuania, Maldova, Montebegro, Rusia, Rumania, Serbia, Turki, Ukraina, Yunani, dan Indonesia yang baru pertama kali mengikuti kompetisi ini, langsung memboyong juara pertama. Padahal dua kali penyelenggaraan sebelumnya, Rusia selalu jadi tim favorit.

“Seharusnya yang ikut ada 27 negara, tapi 11 negara batal karena terhambat penerbangan akibat letusan Gunung Eslandia. Dan kita tidak salah pilih mengajak tim SMP Islam Al-Ikhlas yang dilatih oleh Sanggar Gema Citra Nusantara pimpinan Mira Arismunandar,” jelas Andris dari Avara Indonesia selaku ketua rombongan.

Sebagai tanda penghargaan bagi pemenang, menbupar menjanjikan akan mempertemukan tim tari SMP Islam Al-Ihklas dengan Presiden SBY di Istana Negara dalam waktu dekat.

Hadir dalam penyambutan tersebut, Direktur Jenderal Nilai Budaya Seni & Film (NBSF) Kemenbudpar Tjetjep Suparman dan beberapa stafnya.

Kemenbudpar Fasilitasi Pengiriman Delegasi Kesenian ke The 3rd International Children Festival, Fethiye Turki


Sebanyak 24 murid SMP Al-Ikhlas Jakarta mewakili Indonesia akan tampil dalam Festival Anak-anak Internasional ke-3 (The 3rd International Children Festival) di Kota Fethiye, Turki Selatan. Para duta kesenian Indonesia yang tampil pertama kali dalam festival tersebut selain akan unjuk kebolehan dengan membawakan 5 tarian tradisional dan angklung, juga ikut lomba tari tingkat internasional yang diikuti kelompok tari dari 22 negara seluruh dunia.

Kelima tarian tradisional yang akan dibawakan murid SMP Al-Ikhlas dalam festival yang berlangung 21-28 April 2010 itu yakni Tari Pendet (Bali), Tari Piring (Sumbar), Tari Satrio Watang (Jateng), Tari Pukat (Aceh), Tari Kipah (Aceh), serta angklung. Tari Kipah dari Aceh akan dilombakan dalam ajang festival tersebut.

Terpilihnya SMP Al-Ikhlas untuk mewakili Indonesia dalam festival kali ini setelah melalui proses seleksi ketat yang dilakukan oleh Liga Tari Universitas Indonesia. Keberangkatan mereka difasilitasi oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar).

"Kemenbudpar memfasilitasi pengiriman duta kesenian siswa-siswi SMP Al-Ikhlas ke festival The 3rd International Children Festival di kota Fethiye Turki ini, selain untuk meningkatkan hubungan bilateral RI-Turki sekaligus menanamkan rasa percayadiri kalangan remaja dalam dunia internasional," kata Noviendi Makalam, Sesditjen Pemasaran Kemenbudpar usai menyaksikan "Gelar Pamit Duta Kesenian Indonesia " di Balairung Gedung Sapta Pesona, Sabtu pagi (10/4).

Menurut Noviendi, Kemenbudpar dalam tahun ini telah memprogramkan kegiatan pendukungan terhadap event kebudayaan antara lain mengirim duta kesenian dalam festival internasional di mancanegara. "Pengiriman duta kesenian ke festival internasional merupakan bagian dari soft marketing di mana dampaknya sangat signifikan dalam meningkatkan hubungan bilateral serta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)," kata Noviendi.

Turki merupakan salah satu negara potensial sumber wisman, khususnya untuk wilayah Eropa Timur. Mudahnya aksestibilitas penerbangan, yang dilayani oleh penerbangan langsung dengan Turkish Airlines mendorong meningkatnya kunjungan wisman Eropa Timur ke Indonesia.

Tari Aceh Juara Dunia di Turki


TANGERANG - SURYA- Tari Kipah asal Aceh yang dibawakan para pelajar SMP Islam Al Ikhlas, Jakarta Selatan, mengantarkan Indonesia menjadi juara pertama tingkat dunia yang digelar di Kota Fethiye, Turki, dalam kejuaraan tari tingkat internasional. “Dengan membawakan tari dari Aceh, maka pelajar mampu meraih juara tingkat dunia di Turki,” kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik di Tangerang, Jumat (30/4) malam lalu.

Jero Wacik mengatakan itu ketika menyambut sebanyak 33 delegasi Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, setelah mengikuti Kejuaran Internasional Tari dan Budaya Anak-anak III di Turki pada 21-29 April 2010. Sedangkan juara kedua diraih Arial dan diikuti Azerbaijan, serta tahun sebelumnya kompetisi serupa bahwa Rusia sebagai tim favorit.

Namun selain Tari Kipah, maka sebanyak 24 pelajar SMP Al Ikhlas itu juga menampilkan Tari Pendet (Bali), Tari Piring (Sumbar) Tari Satrio Watang (Jateng), Tari Pukat (Aceh) serta musik angklung. Dia mengatakan, Indonesia untuk pertama kali mengirimkan tim kesenian pada ajang kompetisi anak-anak 2010 itu, namun para pelajar itu mampu sebagai juara merupakan prestasi luar biasa.

Bahkan, katanya, sebelumnya selama dua kali Rusia merupakan tim yang selalu unggul dan mendapatkan simpati dari penyelenggara. Atas kemenangan itu, ibu negara Ani Yudhoyono memberikan perhatian khusus terhadap para pelajar tersebut karena telah mengharumkan nama bangsa dikancah internasional.

Kompetisi itu diikuti puluhan negara di antaranya, Albania, Azerbaijan, Arial, Yunani, Moldova, Kazakhtan, Lithuania, Rumania, Rusia Ukraina, Serbia, dan tuan rumah Turki. Seorang peserta yang mengikuti kompetisi tersebut, Meutia Arinalhaque ditemui di terminal II kedatangan bandara terbesar di Indonesia itu mengatakan merasa bangga telah turut dalam kompetisi itu.

“Sebelumnya kami sempat grogi karena terbentur dengan cuaca dingin dan belum dapat menyesuaikan dengan makanan setempat, tapi berkat tekad untuk juara, maka dapat meraihnya,” kata Meutia. Walau demikian, Meutia dan rekan lainnya juga merasa bangga karena rencananya bertemu dengan Presiden di Istana Negara seperti yang dijanjikan Menteri Jero Wacik. banjarmasinpost

SMP AL-KHLAS MEWAKILI INDONESIA FESTIVAL ANAK INTERNASIONAL


Jakarta, 10/4 (Antara/FINROLL News) - Siswa-siswi SMP Al-Ikhlas Jakarta mewakili Indonesia dalam event Festival Anak Internasional (The 3rd International Children Festival) yang akan diselenggarakan di Fethiye, Turki, pada 21-28 April 2010.

"Kami memfasilitasi pengiriman duta kesenian sebanyak 24 siswa-siswi SMP Al-Ikhlas ke The 3rd International Children Festival di kota Fethiye Turki," kata Sekretaris Dirjen Pemasaran Kemenbudpar Noviendi Makalam di Jakarta, Sabtu.

Para duta kesenian Indonesia yang tampil pertama kali dalam festival tersebut selain akan unjuk kebolehan dengan membawakan lima tarian tradisional dan angklung, juga ikut lomba tari tingkat internasional yang diikuti kelompok tari dari 22 negara seluruh dunia.

"Upaya ini, selain untuk meningkatkan hubungan bilateral RI-Turki sekaligus menanamkan rasa percaya diri kalangan remaja Indonesia dalam event bertaraf dunia itu," kata Noviendi.

Kelima tarian tradisional yang akan dibawakan murid SMP Al-Ikhlas dalam festival itu yakni Tari Pendet (Bali), Tari Piring (Sumbar), Tari Satrio Watang (Jateng), Tari Pukat (Aceh), Tari Kipah (Aceh), serta angklung. Tari Kipah dari Aceh akan dilombakan dalam ajang festival tersebut.

Terpilihnya SMP Al-Ikhlas untuk mewakili Indonesia dalam festival kali ini setelah melalui proses seleksi ketat yang dilakukan oleh Liga Tari Universitas Indonesia.

Menurut Noviendi, pihaknya dalam tahun ini telah memprogramkan kegiatan pendukungan terhadap event kebudayaan antara lain mengirim duta kesenian dalam festival internasional di mancanegara.

"Pengiriman duta kesenian ke festival internasional merupakan bagian dari soft marketing di mana dampaknya sangat signifikan dalam meningkatkan hubungan bilateral serta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)," kata Noviendi.

Turki sendiri merupakan salah satu negara potensial sumber wisman, khususnya untuk wilayah Eropa Timur.

Mudahnya aksestibilitas penerbangan, yang dilayani oleh penerbangan langsung dengan Turkish Airlines mendorong meningkatnya kunjungan wisman Eropa Timur ke Indonesia.

Pelajar Al-Ikhlas Ikut Festival Tari di Turki



Jakarta - Sebanyak 24 pelajar yang tergabung dalam kelompok kesenian SMP Al-Ikhlas Jakarta bertolak ke Fethiye, Turki, untuk mengikuti The 3rd International Children’s Festival yang akan berlangsung pada pertengahan April 2010.

Mereka akan menunjukkan keberanian dan keterampilan mereka dalam bidang seni tari dan musik. Dalam festival tersebut, kelompok kesenian SMP Al-Ikhlas Jakarta akan membawakan lima buah tarian dan kesenian angklung. Kelima tarian tersebut adalah tari pendet (Bali), tari pring (Sumbar), tari satrio watang (Jateng), tari pukat, dan tari kipah (Aceh).
Menurut Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Al-Ikhlas Agus Yustiono, festival ini merupakan yang pertama kalinya diikuti oleh siswa SMP Al-Ikhlas Jakarta. Dia merasa bangga dengan kesempatan yang diberikan kepada anak-anak didiknya sebagai duta kesenian Indonesia dalam menunjukkan kebolehan yang mereka miliki di luar negeri.
“Kebolehan yang mereka miliki memang tidak ada dalam nilai rapor. Namun, mereka akan menampilkan keberanian, hasil disiplin, dan kemampuan mereka di atas panggung. Ini hasil pendidikan di luar bidang akademik,” ujar Agus kepada Gelar Pamit Duta Kesenian Indonesia, di Jakarta, kemarin.

“Soft Marketing”
Sementara itu, Sesdirjen Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Noviendi Makalam me­ngatakan, pengiriman duta kesenian ke festival-festival internasional merupakan bagian dari soft marketing, di mana dampaknya sangat signifikan dalam meningkatkan hubungan bilateral serta kunjungan wisatawan mancanegara. Oleh sebab itu, pihaknya memfasilitasi pengiriman duta kesenian dalam festival keseni­an di Turki.
Dalam ajang ini, Indonesia diwakili oleh siswa-siswi SMP Al-Ikhlas Jakarta. Noviendi menambahkan, pengiriman duta budaya ini selain untuk meningkatkan hubungan bilateral RI-Turki sekaligus menanamkan rasa percaya diri di kalangan remaja dalam dunia internasional.
Menurutnya, wisatawan mancanegara (wisman) dari Turki dan negara-negara Eropa Timur mempunyai prospek bagus untuk digarap dalam upaya meningkatkan Visit Indonesia Year (VIY) 2010.
Pasalnya, jalur penerbang­an Indonesia dan Turki sudah terbentuk dan harus dimanfaatkan maksimal.
Turki merupakan salah satu negara potensial sumber wisman, khususnya untuk wilayah EropaTimur. ”Mudahnya aksesibilitas penerbangan yang dilayani oleh penerbangan langsung dengan Turkish Airlines mendorong meningkatnya kunjung­an wisman Eropa Timur ke Indonesia,” ujarnya.
(stevani elisabeth)

SMP Islam Al Ikhlas Jakarta Harumkan Nama Bangsa dengan Juarai Kompetisi Tari Kelas Dunia di Turki


Jakarta-Mediasi Online. SMP Islam Al Ikhlas Jakarta telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata dunia internasional. Pada ivent The 3rd International Children Folk Dance Competition (Golden Sun Competition) yang merupakan kompetisi tari kelas dunia, yang diselenggarakan di Lykia World Oludeniz, salah satu resort ternama dan termahal di Negara Turki. SMP Islam Al Ikhlas Jakarta yang mewakili Indonesia, meraih juara pertama.

Hal itu juga membuat anak-anak SMP Islam Al-Ikhlas Jakarta yang mewakili Indonesia di kota Fethiye, Mugla, Turki pada sabtu (24/4) malam, menangis bahagia saat diumumkannya satu persatu nama-nama setiap Negara, dan Indonesia meraih nilai tertinggi.

Dalam ivent itu, enam belas peserta dari seluruh belahan dunia menunjukkan kehebatannya dalam olah gerak dalam balutan tradisi Negara mereka masing masing. Keenam belas peserta tersebut berasal dari negara: Albania, Azerbaijan, Bulgaria, Georgia, Yunani, Kazakhstan, Lithuania, Moldova, Montenegro, Cyprus Utara, Rumania, Rusia, Serbia dan Ukraina. Malam itu Indonesia mendapat poin tertinggi dan mengalahkan peseta dari negara-negara tersebut.

Penilaian diberikan atas kualitas tari, kekompakan gerak, keindahan musik, ekspresi panggung, dinamika tari dan kostum. Sembilan belas juri tampil mewakili masing masing Negara dan memberikan penilaian atas masing masing tim. Tampil sebagai juara kedua adalah Georgia dan disusul Azerbaijan yang menempati urutan ketiga.

SMP Islam Al Ikhlas Jakarta yang mewakili Indonesia, malam itu dengan apik menampilkan tari Kipah, yang berasal dari Aceh. Keselarasan gerak diringi nyanyian khas dari provinsi paling utara Sumatra tersebut, tak ayal membuat penonton berkali-kali bertepuk tangan.

Semangat tinggi anak anak Indonesia serasa meledakkan arena pentas. Malam itu Indonesia mendapat urutan keenam setelah Yunani. Lengkingan suara para penari, para pemusik, dan suara kipah yang dihasilkan menghasilkan perpaduan unik yang berhasil memikat mata juri.

Tahun ini merupakan kali pertama Indonesia mengikuti kompetisi ini dan pada akhirnya dapat memenangkan kompetisi ini. Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa mengingat selama kedua kali penyelenggaraan, kompetisi ini selalu dimenangkan oleh Negara Rusia sebagai tim favorit.

SMP Islam Al Ikhlas beranggotakan dua puluh empat anak yang dibina oleh Sanggar Gema Citra Nusantara pimpinan Mira Arismunandar, dalam hal ini SMP Islam Al Ikhlas didampingi oleh Fauziah dan Binta Fitri sebagai pelatih, Jufrizal sebagai penata tari dan syekh, Ibu Yuli Rachmawaty sebagai guru pendamping, Gisella Alisya dan Andris Adhitra dari Avara Indonesia. SMP Islam Al Ikhlas yang ditunjuk oleh Avara Indonesia sebagai wakil Indonesia membuktikan kerja keras mereka yang tanpa henti berlatih untuk mencapai hasil terbaik.

Anak-anak SMP Islam Al-Ikhlas Jakarta yang menjadi bagian penting dalam kompetisi itu antara lain: Athalia Permatasari Lubis (Kelas 7E), Faisal Malik, Zahra, Sekara, Dira, Kemal Makalam, Dara Juwita dan lain-lain.

Festival tari tradisi anak anak ini akan terus berlangsung hingga tanggal 29 April, selama ini anak anak dari Indonesia tinggal bersama keluarga local Turki, berbagi kearifan dan mempelajari budaya setempat. Festival ini diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya untuk tahun ini, walaupun beberapa Negara batal ikut serta karena penutupan bandara di beberapa wilayah Eropa Barat, festival ini tidak kehilangan gegap gempita untuk menampilkan anak anak dengan budaya mereka dari seluruh belahan dunia.

Rencananya, anak-anak SMP Islam Al Ikhlas Jakarta yang telah mengharumkan nama Indonesia ini akan disambut dan diterima oleh Ibu Negara, Any Yudhoyono di Istana Negara sekembalinya mereka ke Indonesia pada 30 april nanti.

Bangga Dengan Prestasi SMP Al Ikhlas Jakarta


Bangga Dengan Prestasi SMP Al Ikhlas Jakarta

TARI Kipah asal Aceh yang dibawakan para pelajar SMP Islam Al Ikhlas, Jakarta Selatan, mengantarkan Indonesia menjadi juara pertama tingkat dunia yang digelar di Kota Fethiye, Turki, dalam kejuaraan tingkat internasional.

Dengan membawakan tari dari Aceh, maka pelajar mampu meraih juara tingkat dunia di Turki," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jera Wacik di Tangerang, Jumat (30/4) malam.Jero Wacik mengatakan itu saat menyambut sebanyak 33 delegasi Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, setelah mengikuti Kejuaran Internasioal Tari dan Budaya Anak-anak III di Turki pada 21 -29 April 2010.

Sedangkan juara kedua diraih Anal dan diikuti Azerbaijan. serta tahun sebelumnya kompetisi serupa bahwa Rusia sebagai tim favorit.Selain Tari Kipah, sebanyak 24 pelajar SMP AJ Ikhlas itu juga menampilkan Tan Pendet (Bali), Tan Piring (Sumbar). Tan Satrio Watang (Jateng), Tari Pukat (Aceh), serta musik angklung Dia mengatakan, Indonesia untuk kali pertama mengirimkan bm kesenian pada ajang kompetisi anak-anak 2010 itu, namun para pelajar itu mampu sebagai juara merupakan prestasi luar biasa.

Bahkan, kata Wacik, sebelumnya selama dua kali Rusia merupakan tim yang selalu unggul dan mendapatkan simpati dari penyelenggara.Atas kemenangan itu, ibu negara Ani Yudhoyono memberikan perhatian khusus terhadap para pelajar tersebut karena telah mengharumkan nama bangsa dikancah internasional.Kompetisi itu diikuti puluhan negara di antaranya, Albania, Azerbaijan, Anal. Yunani, Moldova, Kazakhtan. Lithuania, Rumania. Rusia Ukraina, Serbia, dan tuanv rumah Turki.

Seorang peserta yang mengikuti kompetisi tersebut, Meuta Arinalhaque ditemui di terminal II kedatangan Bandara Soekarno-Hatta mengatakan, merasa bangga telah turut dalam kompetisi itu.Sebelumnya kami sempat grogi karena terbentur dengan cuaca dingin dan belum dapat menyesuaikan dengan makanan setempat, tapi berkat tekad untuk juara, maka dapat meraihnya," kata Meutia.Meski demikian, Meutia dan rekan lainnya juga merasa bangga karena rencananya akan bertemu dengan Presiden di Istana Negara seperti yang dijanjikan Memen Jero Wacik.