IOV Indonesia Youth Section

We travel around the globe spread the beauty of equator emerald

Kamis, 09 Februari 2012

GRUP TTA PARAMADINA SEMAKIN MENDUNIA

Monday, 06 February 2012Written By Divisi Humas Paramadina kembali menggebrak dunia kali ini melalui grup tari T-ta Universitas Paramadina, mempersembahkan 11 tarian diantaranyaTari Giring-Giring, Enggang (Kalimantan), Gandrung, Asmara, dan Gopala (Bali) pada acara Dubai Shopping Festival (DSF) 2012. Tarian tradisional maupun kontemporer lainnya yang ditampilkan adalah Tari Sayur Asem, Lenggang Nyai (Betawi), Piring Cupak, Piring Sofyani, Galombang, Rantak (Minang),Bajidor Kahot (Sunda), Pesta Perang (Papua), Gambir Anom (Jawa Tengah), Topeng Kelana (Cirebon), Tanggai (Sumatera Selatan) serta Tari Melayu (Kepulauan Riau). Keterlibatan grup T-ta Universitas Paramadina dalam DSF 2012 tersebut atas undangan resmi dari pemerintah Dubai melalui Dubai Events and Promotion, yang merupakan penyelenggara serta penanggung jawab DSF. Institusi ini bernaung di bawah The Department of Economic Development pemerintah emirat Dubai,demikian keterangan pers Konsul Pensobud KJRI Dubai Adiguna Wijaya, Jumat (6/1/2012). Pada malam pembukaan festival yang berlangsung di Al Seef Street di daerah Dubai Creek, Dubai (5/1/2012), Indonesia mendapat kehormatan menjadi penampil pembuka diantara para peserta asing dari belasan negara lainnya. Selama 32 hari penyelenggaraan DSF 2012 dari 5 Januari hingga 5 Februari 2012, grup T-ta Universitas Paramadina menghibur publik Dubai sebanyak 3 kali episode pertunjukkan setiap harinya di berbagai tempat pertunjukkan yang telah ditetapkan oleh panitia. Tempat-tempat itu yakni bazaar dan panggung hiburan di Al Seef Street (Dubai Creek), Al Riga Street dan Emaar Boulevard, Festival Promenade-Dubai Festival City, maupun di arena Global Vilage, sebuah ajang tahunan pameran dan penjualan aneka produk yang menampilkan para pengusaha dari berbagai negara di seluruh dunia. Festival ini merupakan bagian dari strategi pemerintah Dubai untuk mempromosikan Dubai di kalangan internasional. Selama penyelenggaraan DSF 2012 sebagian besar pusat perbelajaan di Dubai akan beroperasi hingga tengah malam setiap harinya serta akan ada ratusan pertunjukan musik, tarian dan atraksi lainnya. Tahun lalu (2011), DSF berhasil menyedot kehadiran sekitar 884.660 pelancong asing dari berbagai penjuru dunia dan kawasan Timur Tengah, serta 3,1 juta warga UAE sendiri. DSF 2011 telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian Dubai hingga mencapai Dhs. 15,1 miliar atau sekitar US$ 4,14 miliar. Konsul Jenderal RI Dubai Mansyur Pangeran dan staf turun langsung ikut menyemangati dan menyaksikan penampilan perdana grup T-ta Universitas Paramadina. Acara pembukaan DSF berlangsung meriah dan dipadati warga setempat dan pelancong asing. Acara pembukaan berlangsung spektakuler dengan pesta kembang api di langit kota Dubai sepanjang 6 kilometer dan berdurasi sekitar 5 menit lamanya yang ditempatkan di sepanjang sisi Dubai Creek, termegah selama 17 tahun pelaksanaan DSF. Dalam kesempatan ramah-tamah dengan seluruh anggota grup T-ta, Konjen menyampaikan sertifikat Piagam Penghargaan yang berlangsung pada tanggal 31 Januari 2012, bertempat di Ruang Serbaguna KJRI Dubai, diserahkan langsung oleh Konjen RI Mansyur Pangeran, dan dihadiri oleh seluruh Staf KJRI Dubai. Sebelas penari grup T-ta Paramadina penerima Sertifikat Piagam Penghargaan tersebut adalah Eko Saputra, Hadi Sadikin Rachmat, Edison, Rifky Andhika, Rian Pri, Ayu Astria Riesnata Atmaja, Raeny Juliana Raimond, Farah Aini Astuti, Meiyorisa Sunia, Diannitha Phobe, dan Keken Frita Vanri. "Undangan pemerintah Dubai bagi Indonesia untuk berpartisipasi pada pentas budaya berbagai bangsa selama DSF 2012 merupakan wujud apresiasi dan minat pemerintah serta warga Dubai akan budaya Indonesia," ujar Konjen. Melalui partisipasi ini, imbuh Konjen, diharapkan dapat lebih memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia dan mendorong peningkatan citra Indonesia yang lebih positif di Dubai, sertamenjadi momentum untuk lebih mendekatkan masyarakat kedua negara. "Penampilan ini kita harapkan jugadapat lebih menggugah minat dan ketertarikan warga Dubai dan sekitarnya untuk mencari informasi lebih jauh mengenai Indonesia lalu berkunjung ke Indonesia," demikian Konjen. Penampilan grup tari T-ta Universitas Paramadina mendapat sambutan hangat dan meriah dari publik Dubai. Seusaipertunjukan, mereka berebut ingin berfoto bersama para penari yang mengenakan kostum indah tradisional Indonesia. Publik mengungkapkan suka citanya dapat menyaksikan penampilan tim kesenian Indonesia dan menyatakan bahwa dengan penampilan ini mereka menjadi lebih mengetahui salah satu sisi budaya Indonesia dan tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai Indonesia. T-ta Universitas Paramadina merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Paramadina, Jakarta, yang berdiri sejak Februari 2009 dan mengkhususkan diri di bidang kesenian tarian tradisional Indonesia.Saat ini keanggotaan T-ta telah mencapai 55 orang mahasiswa. Sebelumnya T-ta secara internasional pernah pula tampil dalam ajang XVIII Festival Folklore et Partage Montreal de Aude di Saint Girons dan Festival Mondial de Folklore de Montrejeau, Prancis (2011),Festival RITE 2011 di Valle de Aran, Spanyol, sertaWalk Folk Review Integration Festival di Poznan dan IIF Folk Festival WarsFolk di Warsawa, Polandia (2010).

Rabu, 08 Februari 2012

SMA LABSCHOOL RAWAMANGUN JUARA DUNIA FESTIVAL KESENIAN RAKYAT INTERNASIONAL

RI students win at international folk festival The Jakarta Post, Jakarta | Mon, 07/04/2011 9:42 PMA | A | A | A traditional dance and music group from Rawamangun high school in Jakarta won three awards at the 16th International Iskele Municipality Folk Dance Festival in North Cyprus. The group of 28 students from Indonesia won second place at the festival in addition to the best music award. The group’s leader, Leo Mokodompit from IOV Youth Section Indonesia, said in a release received by The Jakarta Post on Monday that the group performed seven traditional dances: a Saman dance from Aceh; a Betawi Kembang Aprok dance; a Pagelu dance from Toraja; South Sulawesi; an Alar-alar dance from Kalimantan; an Indang Badantak dance from Minangkabau, West Sumatra; a Balinese dance and a Yosim Pancar dance from Papua. The festival, held from June 29 to July 5 in Iskele, North Cyprus, was featured various countries such as Mexico, Turkey, Russia, Palestine and South Korea. “They had intensive practices for four months and this was their greatest achievement,” said Susan Susiana and Rinawati, two teachers who accompanied the students. The group will attend another international folk art festival in Naoussa, Greece, from July 6 to July 12.

Worldfest Mood Indigo 2011; Diwakili 18 Pemuda Indonesia Indonesia jadi wakil Festival Pemuda Terbesar di Asia

Kontributor : Teks: Dina Azzahra / Foto2: Ist Worldfest Mood Indigo 2011; Diwakili 18 Pemuda Indonesia Indonesia jadi wakil Festival Pemuda Terbesar di Asia Sebanyak 18 siswa dan siswi terpilih datri berbagai sekolah di Indonesia menjadi wakil Indonesia untuk Worldfest Mood Indigo 2011. Mood Indigo adalah festival budaya tahunan dari Indian Institute of Technology Bombay. Jakarta, Kabarindo- Maharashtra IndiaFestival ini dihadiri 75.000 siswa dari sekitar 500 perguruan tinggi di seluruh negeri. Dimulai pada tahun 1973 festival ini menjadi festival terbesar di Asia. Mood Indigo dikemas dengan serangkaian kompetisi, lokakarya, pameran,pertunjukan dan permainan. Worldfest 2011 adalah sebuah inisiatif untuk membawa Mood Indigo ke level internasional. Kegiatan ini akan membawa bersama-sama penari muda dari berbagai negara untuk berbagi pandangan dan menampilkan kesenian rakyat dari Negara masing masing. Sebanyak puluhan negara dari seluruh dunia akan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Melalui koordinasi IOV Indonesia Youth Section, yang merupakan lembaga non pemerintah yang bergerak dalam pelestarian kesenian rakyat di kalangan pemuda, dalam kesempatan kali ini, tim akan menampilkan tari tarian dari : Aceh, Jakarta, Riau, Kalimantan, Jawa Tengah, Bali dan Papua. Kegiatan ini juga terlaksana atas bantuan program P3SWOT. Beasiswa P3SWOT adalah beasiswa yang ditawarkan bagi Peneliti, Penulis, Pencipta, Seniman, Wartawan, Olahragawan dan Tokoh (P3SWOT). Beasiswa ini merupakan stimulasi bantuan beasiswa untuk lingkup nasional dan internasional dalam rangka menyiapkan para peneliti, pencipta, penulis, seniman, olahragawan dan tokoh yang cerdas dan kompetitif sesuai dengan visi pendidikan nasional seperti dilansir dari rilis yang terkirim. Selama dua bulan secara internsif para penari ini berlatih, untuk menapilkan yang terbaik. Tim akan bertolak dari Jakarta pada 15 Desember 2011, selain itu kegiatan ini akan diikuti dengan penampilan kegiatan di Konsul Jenderal untuk Republik Indonesia di Mumbai, dalam hal ini tim akan tampil di depan undangan diplomatic dan Konsul Jenderal Indonesia untuk Mumbai, India.

IOV INDONESIA YOUTH SECTION FOR WORLD FEST MOOD INDIGO 2011, MUMBAI, INDIA

MUMBAI: For the first time in its 41-year history, IIT Bombay will open its doors to four international folk dance groups to take part in the four-day Mood Indigo Worldfest-2011, opening here Sunday. Teams from Indonesia, Turkey, Spain and Poland will participate in this year's Mood Indigo Worldfest, making Indian Institute of Technology (IIT) Bombay the only Indian campus to invite and host foreign groups to what is now seen as a world-class festival. Ferriswheel Entertainment Pvt. Ltd is a Mumbai based agency specializing in Conceptualization, Production & Line Production, & Direction of Live Events, Shows & Festivals for Cultural, Sports & Entertainment platforms at both National & International levels is bringing down four groups from Indonesia, Poland, Spain and Turkey at Mood Indigo this year. This international segment of historic festival is called Mood Indigo Worldfest 2011. Mood Indigo Worldfest 2011 will bring together young folkdance groups from different countries to perform on a single platform to showcase their country’s rich cultural heritage. It aims at creating global citizens by uniting the youth of today as one people, enriched by individual differences and united by the common thread of humanity. The festival is committed to promote cross-cultural understanding and global cooperation. International groups visiting Mood Indigo would also conduct workshops to facilitate cultural exchange and will participate in sightseeing tours, parties and journeys to various points in the host city of Mumbai. Shubhra Bhardwaj Mehandirata, the Artistic Director of Mood Indigo Worldfest 2011 sums up, “Worldfest will bring the world to MI in an attempt to present the festival on an International platform. The motto of the festival is “Today’s friendship for Tomorrow’s peace”.

Minggu, 05 Februari 2012

KJRI Dubai Berikan Sertifikat Penghargaan Kepada Grup Tari T-ta Paramadina

KJRI Dubai Berikan Sertifikat Penghargaan Kepada Grup Tari T-ta Paramadina Sabtu, 04 Februari 2012 , 19:00:00 WIB Laporan: A. Supardi Adiwidjaya SERTIFIKAT/KJRI DUBAI RMOL. Selama sebulan, sebelas orang penari yang tergabung dalam grup tari T-ta, Universitas Paramadina Jakarta sukses membius pengunjung Dubai Shopping Festival (DSF) 2012. Sebagai penghargaan, Konsul Jenderal RI Dubai memberikan Piagam Penghargaan kepada sebelas penari tersebut. ”Kegiatan DSF merupakan acara tahunan promosi belanja dan hiburan pemerintah Dubai yang tahun ini berlangsung selama 32 hari sejak tanggal 5 Januari 2012,” jelas Adiguna Wijaya, Sekretaris Pertama/Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (3/1). Kehadiran grup tari T-ta Paramadina dalam acara DSF 2012, lanjut Adiguna Wijaya, adalah atas undangan resmi pihak pemerintah Dubai melalui institusi 'Dubai Events and Promotion' yang bernaung di bawah 'The Department of Economic Development' Pemerintah Dubai. Acara penyerahan Sertifikat Piagam Penghargaan tersebut berlangsung pada tanggal 31 Januari 2012, bertempat di Ruang Serbaguna KJRI Dubai, diserahkan langsung oleh Konjen RI Mansyur Pangeran, dan dihadiri oleh seluruh Staf KJRI Dubai. Sebelas penari grup T-ta Paramadina penerima Sertifikat Piagam Penghargaan tersebut adalah Eko Saputra, Hadi Sadikin Rachmat, Edison, Rifky Andhika, Rian Pri, Ayu Astria Riesnata Atmaja, Raeny Juliana Raimond, Farah Aini Astuti, Meiyorisa Sunia, Diannitha Phobe, dan Keken Frita Vanri. Dalam sambutannya, Konjen Mansyur sekali lagi menyampaikan apresiasi dan kegembiraannya atas tampilnya grup tari T-ta Paramadina dalam rangkaian kegiatan pentas budaya DSF 2012. Konjen Mansyur menambahkan bahwa pemberian Sertifikat Piagam Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi KJRI Dubai karena melalui penampilan mereka selama DSF 2012, T-ta Paramadina juga menjadi duta bangsa di bidang budaya yang turut mempromosikan keberagaman budaya dan kesenian tradisional Indonesia yang sangat kaya serta yang paling utama juga turut mendorong peningkatan citra Indonesia yang lebih positif di Dubai khususnya dan UAE pada umumnya. Konjen Mansyur juga menyatakan bahwa undangan pemerintah Dubai bagi Indonesia untuk mengisi kegiatan pentas budaya dari berbagai bangsa selama pelaksanaan DSF 2012 merupakan suatu wujud dari apresiasi dan minat pemerintah serta warga Dubai akan budaya Indonesia yang kaya akan keragaman budayanya. Dengan demikian, partisipasi Indonesia kali ini merupakan momentum yang tepat untuk lebih memperkenalkan dan mendekatkan masyarakat kedua negara, khususnya warga Dubai yang multi bangsa yang terdiri dari sekitar 180 kebangangsaan di dunia, serta kepada warga negara lainnya yang pada saat bersamaan datang ke Dubai sebagai turis dan turut menyaksikan kegiatan ini. Selanjutnya diharapkan minat mereka akan tergugah dan tertarik untuk mencari informasi lebih jauh mengenai Indonesia dan berkunjung ke Indonesia. Konjen Mansyur juga menggarisbawahi bahwa pengalaman yang didapat oleh para penari T-ta Paramadina selama lebih dari 32 hari tinggal di Dubai merupakan suatu hal yang berharga dan tidak semua orang dapat memiliki pengalaman ini. Melalui keseharian mereka selama tinggal di Dubai, mereka dapat pula lebih mendapatkan gambaran yang sebenarnya mengenai kehidupan warga di Dubai dan sekitarnya. Hal ini kiranya dapat menambah wawasan dalam mengembangkan kreativitas dan pribadi mereka di masa yang akan datang. Dalam kesempatan tersebut, Eko Saputra yang mewakili grup tari ini menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih mereka atas Sertifikat Piagam Penghargaan yang diberikan oleh KJRI Dubai dan dukungan serta bantuan KJRI Dubai selama keberadaan mereka di Dubai. Selain itu, disampaikan pula rasa kegembiraan mereka karena dapat terpilih diantara 4 grup tari dari berbagai universitas di Indonesia yang sebelumnya diajukan oleh The International Organization of Folk Art-Indonesia (IOV-Indonesia) untuk tampil dalam kegiatan DSF 2012. Selama pementasan mereka senantiasa berupaya memberikan penampilan yang prima kepada para penonton yang datang menyaksikan mereka. Eko juga sependapat dengan Konjen RI Dubai bahwa pengalaman di Dubai yang mereka dapatkan ini merupakan sesuatu yang berharga, tidak hanya untuk menambah wawasan kreatifitas mereka, tetapi juga dalam mengembangkan pandangan mereka. Selama DSF 2012 T-ta Paramadina menampilkan sekitar 20 tarian tradisional dan kontemporer Indonesia yang ditarikan oleh 11 orang penari putra dan putri, seperti Tari Giring-Giring dan Enggang (Kalimantan), Gandrung, Asmara dan Gopala (Bali), Sayur Asem dan Lenggang Nyai (Betawi), Piring Cupak, Piring Sofyani, Galombang, Rantak (Minang), Bajidor Kahot (Sunda), Pesta Perang (Papua), Gambir Anom (Jawa Tengah), Topeng Kelana (Cirebon), Tanggai (Sumatera Selatan), Tari Kipas Lampung (Lampung), Tari Melayu (Kepulauan Riau), serta Tari Remo (Jawa Timur). Sebagian besar penampilan mereka berlangsung di arena bazaar dan panggung hiburan Al Seef Street di daerah Dubai Creek dan juga panggung hiburan Emaar Boulevard di kompleks superblok pertokoan terbesar di dunia, Dubai Mall dan gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa. Mereka juga turut berpartisipasi dalam karnaval DSF 2012 yang diadakan setiap akhir pekan. Grup tari Indonesia ini juga mendapatkan kehormatan menjadi penampil pertama diantara para peserta asing dari 15 negara di malam pembukaan DSF 2012. Pada malam tersebut, Konjen RI Dubai serta segenap staf KJRI Dubai turut hadir menyaksikan penampilan perdana mereka. Penampilan T-ta Paramadina mendapat sambutan hangat dan disaksikan oleh sekitar ratusan ribu pengunjung warga Dubai maupun para turis yang sedang berkunjung ke Dubai. Salah satu surat kabar utama UAE yang berbahasa Inggris, “Khaleej Times”, bahkan pada tanggal 30 Januari 2012 menurunkan artikel liputan kegiatan pentas budaya DSF 2012 dengan judul “Coming together to entertain” yang disertai foto berukuran besar para penari T-ta Paramadina yang sedang menarikan salah satu tarian tradisional Indonesia, serta sekelumit uraian artikel mengenai penampilan T-ta Paramadina. [arp]