IOV Indonesia Youth Section

We travel around the globe spread the beauty of equator emerald

Rabu, 15 Mei 2013

IOV INDONESIA dan KOLINTANG QUARTET TAMPIL APIK DI TURKI

Alunan musik kolintang terdengar sayup sayup memanggil penduduk sekitar dan beberapa turis yang berada di area pertunjukan pagi itu . Rabu 5 Mei 2013, hari ketiga festival, grup kolintang quartet tampil tunggal bersamaan dengan dibukanya pameran buku untuk anak anak di Fethiye belediyezi Kultur Merkezi, yangmerupakan pusat kebudayaan kota Fethiye. Tak ayal ratusan anak anak dan peengunung sekitar mengeerubungi grup angklung yang telah acap kali tampil di Jakarta ini. Grup kesenian Kolintang Quartet yang digawangi Chris Parengkuan pada melodi sekaligus ketua grup, Haydn Parengkuan pada Ukulele, Dwitya Aziza pada bass dan Hermanto pada Banjo, didampingi oleh Titiek Madjid, Erwin Gunawan sebagai fotografer dan videografer dan Andris Adhitra sebagai perwakilan IOV INDONESIA. Memenuhi undangan 6th International World Music Festival yang diselengarakan di Fethiye, Provinsi Mugla, Turki, tim kolintang tampil memukau dihadapan ratusan pasang mata. Dalam hal ini tim Kolintang Quartet membawakan beberapa lagu diantaranya Bengawan Solo, Terajana, Kopi Dangdut, dan beberapa lagu lainnya, tak hanya itu tim juga dengan apik membawakan lagu dari Turki yang terkenal yaitu Samanyolu, tak ayal penampilan ini memuat seluruh penonton ikut bernyanyi. Selama sepuluh hari, tim Kolintang Quartet bersama dengan peserta lainnya dari Inggris, Irlandia, Georgia, Kazakstan, India, USA dan Turki tampil menghibur masyarakat sekitar, tak hanya itu tim juga memberikan workshop musik angklung sebagai salah satu alat musik khas Indonesia kepada dua sekolah di Turki. Tim juga tampil pada TV lokal dengan membawakan tari Baris dari Bali, tari piring dari Sumatera Barat dan lagu Samnyolu dengan iringan angklung yang mendapat sambutan meriah masyarakat. World Music Festival merupakan rangkain acara dari Art Week yang diselenggarakan di Fethiye, selain musik kegiatan ini juga menampilkan pameran buku, lukisan, teater dan bentuk kesenian lainnya. Acara ini diselengraka setaipa tahunnya dengan dukungan pemerintah lokal setempat. Dibuka untuk umum sejak tanggal 2 Mei 2013, acara ini mampu mengahdirkan ribuan pengunjung yang tak hanya datang dari Fethiye,namun juga turis asing, karena Fethiye merupakan salah satu tujuan wisata utama di Turki. Dalam festival ini tim Indonesia menjadi favorit para penonton dengan keunikan alat musik kolintang yang dibawakan. Alat musik ini dibuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti telur, bandaran,wenang, kakinik kayu cempaka, dan yang mempunyai konstruksi fiber paralel. Nama kolintang berasal dari suaranya: tong (nada rendah), ting (nada tinggi) dan tang (nada biasa). Dalam bahasa daerah, ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah: " Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang. Dilaporkan : Andris Adhitra -IOV INDONESIA