IOV Indonesia Youth Section

We travel around the globe spread the beauty of equator emerald

Jumat, 29 Juli 2011

Kelompok Tari Universitas Indonesia Pukau Masyarakat AS di Houston

Kelompok Tari Universitas Indonesia Pukau Masyarakat AS di Houston

Sebanyak 30 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam kelompok tari dan musik tradisional Indonesia, “Kencana Pradipa” memukau masyarakat Amerika Serikat (AS) di Houston, Texas selama empat hari berturut-turut, mulai 20 Juli 2011. Kehadiran mereka di Houston adalah dalam rangka perayaan HUT ke 66 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan Konsulat Jenderal RI di Houston.

Penampilan pertama Kencana Pradipa diselenggarakan di Wisma Indonesia tanggal 20 Juli 2011 dihadapan pengusaha AS dan pemerintah kota Houston yang mengikuti Bisnis Forum yang diselenggarakan oleh KJRI Houston. Mereka mendapat sambutan yang sangat meriah.
Penampilan kedua 21 Juli 2011 khusus untuk masyarakat Indonesia di Houston dan sekitarnya. Lebih 200 penonton memadati ruang Auditorium KJRI Houston tempat pelaksanaan pertunjukan. Pada acara ini jelas terlihat masyarakat Indonesia sangat haus dan rindu kepada kesenian tradisional Indonesia. Mereka sudah lama tidak pernah menyaksikan penampilan kesenian tradisional Indonesia dalam skala besar.

Melihat antusiasme yang sangat tinggi itu, seusai pertunjukan, Konsul Jenderal RI di Houston, Al Busyra Basnur, secara spontan langsung memandu acara interaktif antara masyarakat dengan penari dan pemain musik itu. Interaktif bahkan berlangsung sekitar 30 menit. Berbagai ucapan penghargaan dan kekaguman serta pertanyaan disampaikan masyarakat kepada mahasiswa UI itu.
Masyarakat Indonesia di Houston sangat senang menyaksikan pertunjukan seni tari itu dan merasa bangga kebudayaan Indonesia terus dilestarikan dan dipromosikan oleh generasi muda Indonesia sendiri di luar negeri.
Beberapa tokoh masyarakat Indonesia yang sudah puluhan tahun tinggal di AS tidak henti-hentinya memberikan apresiasi tidak saja kepada kelompok tari, juga kepada KJRI Houston yang telah menyajikan hiburan berskala besar kepada masyarakat Indonesia.
Pertunjukan ketiga diselenggarakan di Hotel Hyatt Regency 22 Juli 2011. Pertunjukan ini dikhususkan untuk consular corps, pejabat pemerintah setempat, rekan kerja dan Friends of Indonesia. Acara didahului santap malam bersama. Undangan yang hadir ternyata melebihi kapasitas yang disediakan yang semula hanya 125. KJRI Houston akhirnya harus menambah tempat duduk menjadi 200.

Lagi-lagi Kencana Pradipa mendapatkan sambutan dan apresiasi yang sangat meriah. Bahkan pada akhir penampilannya, Kencana Pradipa memperoleh tepuk tangan panjang sambil berdiri (standing ovation) dari penonton. Menariknya lagi, jika biasanya setelah selesai acara pertunjukan seni budaya para tamu langsung meninggalkan ruangan, namun kali ini penonton tidak mau beranjak. Mereka berkerumun dan berdialog dengan para penari dan pemain musik.
Kemudian tanggal 23 Juli 2011, Kencana Pradipa Universitas Indonesia menghibur masyarakat Indonesia dalam acara Bazaar dan Malam Gembira yang diselenggarakan di halaman gedung KJRI Houston. Acara itu dihadiri lebih 2.500 orang masyarakat Indonesia yang datang dari Houston dan sekitarnya serta kota-kota lain di Texas seperti Dallas, Austin dan San Antonio.

Kencana Pradipa menampilkan tari dan musik garapan mereka antara lain Tari Yuspan dari Papua, tari Piring dan Randai dari Sumatra Barat, tari Tor Tor dari Sumatra Utara, tari Jaipong dari Jawa Barat, tari Giring-giring Bambu dari Kalimantan dan tari Belibis dari Bali.
Konsul Jenderal RI, Al Busyra Basnur dalam berbagai sambutannya pada acara tersebut antara lain mengatakan bahwa kegiatan seni dan budaya Indonesia di AS akan mempererat persahabatan, meningkatkan pemahaman dan memperkuat struktur hubungan bilateral Indonesia dan AS yang memang sudah dibangun baik selama ini.

“Pertunjukan seni budaya Indonesia ini telah membuat masyarakat Indonesia dan Amerika Serikat di Houston berkumpul bersama selama satu-dua jam disuatu tempat sambil tersenyum senang dan bertepuk tangan panjang. Mereka lupakan diri sementara untuk sadar apakah mereka laki-laki, perempuan, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, kakek atau nenek. Yang jelas, dihadapan mereka waktu itu ada Indonesia yang menjadi fokus”, tambah Al Busyra Basnur. (Sumber: KJRI Houston)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar