IOV Indonesia Youth Section

We travel around the globe spread the beauty of equator emerald

Jumat, 14 Oktober 2011

Tim Tari SMA Labschool Rawamangun Sabet 3 Medali di Cyprus Utara

Liputan6.com, Tangerang: Prestasi bertaraf internasional kembali ditorehkan pelajar Indonesia. Kali ini, siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Labschool Rawamangun, Jakarta Timur, menyabet gelar penampilan terbaik dalam Festival Seni dan Budaya Internasional di Cubuk, Turki, baru-baru ini. Prestasi tersebut jelas sangat menggembirakan lantaran hanya diraih dengan persiapan selama sekitar satu bulan. Selain itu, mereka berhasil menyisihkan peserta dari 13 negara lain, termasuk Turki sebagai tuan rumah. Dalam festival tersebut pelajar Labschool mempersembahkan Tari Saman, Yapong, Ngaronjeng, Rantak, Zapin, dan Tari Piring. Menurut Erbe, salah seorang siswa, dibanding penampilan negara lain, tim Indonesia memiliki kelebihan yaitu mengusung alat musik tradisional yang diperlukan, seperti gendang dan kenong. Sedangkan Iwan, guru pembimbing, dalam ajang ini SMA Labschool mengirim 12 penari wanita, sembilan pemusik, seorang guru, dua pelatih, dan dua orang tua siswa. "Tahun depan, SMA Labschool rencananya akan kembali mengirim siswa-siswi terbaiknya untuk ajang serupa yang berlangsung di Spanyol," ujar Iwan sesaat setelah mendarat di Bandar Udara Soekafrno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (6/9) petang.(ADO/Abdul Rosyid)
Foto: Dok. SMA Labschool Jakarta - Prestasi anak bangsa di kancah dunia kembali ditoreh oleh grup tari dan musik tradisional SMA Labschool Rawamangun Jakarta. Mereka meraih 3 medali pada kegiatan the 16th International Iskele Municipality Folk Dance Festival yang berlangsung dari tanggal 29 Juni – 5 Juli 2011 di kota Iskele, Cyprus Utara. Seperti rilis yang diterima detikcom, Selasa (5/7/2011), grup yang beranggotakan 28 siswa-siswi ini berhasil menyabet 3 penghargaan di Festival Gala Night, yaitu: 2nd Award Winner, Iskele Festival Award dan Best Music Award. Leo Mokodompit dari IOV Youth Section Indonesia selaku group leader mengatakan, prestasi ini diraih setelah menampilkan 7 tarian tradisional dari berbagai daerah Nusantara, antara lain tari Saman (Aceh Gayo), tari Kembang Amprok (Betawi), tari Pagelu (Toraja), tari Alar-alar (Kalimantan), tari Indang Bandantak (Minang), tari Bali dan Yosim Pancar (Papua). "Penampilan mereka benar-benar memukau masyarakat Cyprus Utara selama 5 hari berturut-turut dengan keanekaragaman budaya Nusantara melalui tari dan musik," kata Leo. Festival yang dibuka oleh Presiden dan Perdana Menteri Cyprus Utara ini diikuti oleh berbagai negara, antara lain Mexico, Turki, Rusia, Palestina dan Korea Selatan. "Selama empat bulan mereka berlatih intensif. Ini menjadi pencapaian prestasi luar biasa bagi anak-anak," ujar Susan Susiana, guru Labschool yang turut mendampingi tim tari dan musik ini. Tim Rusia yang terdiri dari para penari senior profesional menerima 1st Award Winner, Best Male Dancer Award yang diterima oleh seorang penari dari Mexico dan Best Female Dancer Award yang diterima oleh seorang penari dari Korea Selatan. (anw/Ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar