IOV Indonesia Youth Section

We travel around the globe spread the beauty of equator emerald

Jumat, 09 November 2012

IOV INDONESIA dalam Culture Meets Technology: Bersama Cinta Budaya

Culture Meets Technology: Bersama Cinta Budaya Rotaract Semanggi – Indonesia, sebagai bangsa yang besar, memiliki beraneka kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kebudayaan, sebagai salah satu aspek kehidupan berbangsa, juga menjadi faktor penting dalam membangun identitas nasional. Keragaman budaya tersebut tentu merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku, etnis, dan bahasa daerah. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada di daerah tersebut.
Fakta bahwa Indonesia memiliki potensi keragaman budaya hanya akan menjadi sejarah jika tidak diiringi dengan usaha pelestarian dari pemerintah maupun masyarakat. Hal inilah yang mendasari Rotaract Semanggi Jakarta, sebagai komunitas anak muda yang memiliki kepedulian sosial budaya, mengadakan acara Social Movement Festival 2 (SMF 2) pada Minggu (27/05) di At America, Pacific Place, Lantai 3, Jakarta Selatan. Bertemakan “Culture Meets Technology”, festival komunitas dan gerakan sosial ini adalah kali kedua yang diadakan Rotaract Semanggi Jakarta. Di tahun 2011, Social Movement Festival yang mengusung tema “Let’s Meet and Collaborate” berhasil menyedot perhatian publik sekaligus menjadi inspirasi beragam temu komunitas sosial dan juga kolaborasi antargerakan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Sebagai pemuda Indonesia, kami prihatin dengan keberlangsungan nasib budaya bangsa ini di tengah invasi budaya luar – beberapa malah sempat diklaim oleh negara lain. Lewat SMF 2, kami mengajak pemuda dan masyarakat untuk lebih peduli, bangga, dan cinta terhadap budaya Indonesia. Apalagi pelaksanaannya masih dalam suasana dan semangat Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh di bulan Mei juga,” ujar Oke hastiawan, Project Manager SMF 2 sekaligus President Club of Rotaract Semanggi Jakarta. Sedikitnya 700 peserta hadir di acara yang terbagi ke dalam dua sesi tersebut. Sesi pertama menghadirkan akademisi dan praktisi budaya dari berbagai latar belakang. Sebut saja Dwiki Dharmawan, yang pernah mengaransemen musik tradisional dengan perangkat elektrik; Adhyatmika, seorang pembuat film muda pemenang kompetisi film pendek Kedutaan Besar Amerika Serikat; Profesor Sarlito Wiryawan dan Dr. Margaretha yang menyoroti kebudayaan dari sudut pandang akademisi serta Vivian Idris, pembuat film dokumenter tentang batik, dari Kalyanashira Foundation. Sesi ini juga dimeriahkan oleh berbagai atraksi budaya dari IOV Univeristas Pelita Harapan, Seraf Voce Sampoerna School of Education dan Saman Kids. “Kegiatan seperti ini penting banget mengingat saat ini tema-tema mengenai kebudayaan tradisional sangat jarang diangkat. Apalagi jika dikaitan dengan social media yang tengah marak-maraknya, SMF 2 kali ini sungguh merupakan jawaban,” ujar Andy, salah satu peserta. Sesi kedua lebih menyoroti komunitas dan kegiatannya terkait tema “Culture Meets Technology”. Kineforum, Kratonpedia, IOV, Indo Historia, Gerakan Sejuta Budaya Indonesia, serta Rotaract Semanggi Jakarta sendiri selaku panitia acara, melengkapi deretan pembicara. Seperti halnya sesi pertama, sesi kedua juga dimeriahkan oleh para penampil atraksi budaya, seperti tari piring oleh seorang balita bernama Eram; Ethnic Dangdut oleh Eva Puka; gitar akustik oleh Albert Fakdawer (pemeran Denias dalam film Denias); serta permainan biola oleh Putri Batik Indonesia 2011, Ismi Halida. Selain berhasil merangkul lebih dari 30 community partner, SMF 2 yang disponsori oleh Rotary Club Jakarta dan didukung oleh berbagai media ini juga diramaikan oleh para buzzer dan selebritis di media sosial. Tercatat setidaknya lebih dari 3 juta potensi impression dari tweet-tweet ber-hashtag #cintabudaya dan #smf2 selama acara berlangsung. “Tema budaya sengaja kami gandengkan dengan teknologi untuk mendapatkan kesan kekinian dan menarik perhatian kaum muda. Harapannya anak muda memiliki kesadaran utuh bahwa melestarikan budaya dapat dilakukan oleh siapaun dalam bentuk apapun,” tambah Fikri, koordinator humas acara. Informasi lebih lengkap tentang kegiatan dan pendaftaran dapat diperoleh di website berikut ini: http://www.socialmovementfestival.org/ Informasi lebih lengkap tentang Rotaract Semanggi Jakarta dapat diperoleh di website berikut ini: http://www.rotaractsemanggi.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar